Breaking News

Pemda Lobar dan Pengurus Pura Krama Lingsar Gelar Rakor Persiapan Event Perang Topat dan Pujawali

Ketua Krama Pura Lingsar bersama Ketua BPHI NTB saat mengikuti rakor persiapan event Perang Topat dan Pujawali di Jayakarta Hotel.

Lombok Barat - Menjelang event Pujawali dan Perang Topat di Lingsar yang dilaksanakan pada tanggal 20 - 27 November 2023 mendatang, sejumlah stakeholder, pemangku, serta panitia pelaksana mengadakan rapat koordinasi (rakor) bertempat di Jayakarta Hotel, Jumaat, (3/11).     

 

Dalam rakor tersebut juga dibahas tata cara pelaksana, kegiatan, hingga keamanan saat berlangsungnya event Pujawali dan Perang Topat.     

 

Ketua Krama Pura Lingsar Kabupaten Lombok Barat I Gede Swartha mengatakan sebelum diadakan rakor lanjutan ini (di Jayakarta Hotel), Pengurus Krama Pura Lingsar juga sudah menggelar rapat persiapan pada tanggal 6 September 2023 dan telah menghasilkan beberapa keputusan yang sudah di sepakati.     

 

"Pengurus Krama Pura Lingsar sudah mengadakan rapat persiapan di bulan September bersama Ketua Pengurus Harian Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi NTB, Camat Lingsar, Kapolsek Lingsar, dan Kades Lingsar," kata Gede Swartha.     

 

Dalam rapat tersebut telah disepakati tiga hal untuk persiapan pelaksanaan event Pujawali dan Perang Topat ini diantaranya ; pelaksanaan Pujawali dan Perang Topat di Pura Lingsar akan dilaksanakan oleh Pengurus Krama Pura Lingsar bersama-sama dengan lima Banjar Pengamong Pura Lingsar dan Kemalik Lingsar.     

 

Kemudian Pengurus Krama Pura Lingsar Sad Kahyangan Jagat segera membentuk Panitia Pelaksana Pujawali dan Perang Topat tahun 2023, dan segala bentuk pembiayaan yang dikeluarkan selama kegiatan upacara Pujawali dan Perang Topat di Pura Lingsar telah dianggarkan oleh Pengurus Krama Pura Lingsar Sad Kahyangan Jagat.     

 

Kepanitiaan untuk pelaksana Pujawali dan Perang Topat ini telah diatur dalam Surat Keputusan (SK) Nomor : 18/KEP/KPL.SKJ/LB/X/2023 tentang Panitia Pelaksana Pujawali dan Perang Topat Pura Lingsar Sad Kahyangan Jagat Tahun 2023.     

 

Dikatakan Gede Swartha, SK inipun bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat atau diubah lagi oleh siapapun, masa SK ini berlaku selama lima tahun kedepan yakni periode 2022 - 2027.

 

Hadir dalam rakor tersebut Sekda Lombok Barat H. Ilham, S.Pd, Kadis Pariwisata beserta jajaran, stakeholder, dan panitia pengurus Krama Pura Lingsar.     

 

Ketua Barisan Pemuda Hindu Indonesia (BPHI) NTB I Gede Sukarma Wesa menyampaikan ucapan terima kasih kepada Sekda Lombok Barat H. Ilham yang telah menerima rekan-rekan Krama Pura Lingsar dalam rakor ini.     

 

"Ya, saya berterimakasih kepada pak sekda dan pak kadis yang telah menerima rekan-rekan krama pure dan perwakilan dari Banjar Pengamong Pura Lingsar, harapan saya sebagai ketua BPHI NTB, semoga acara berjalan dengan lancar," terangnya.     

 

Acara Pujawali Pure Lingsar ini akan dilaksanakan pada tanggal 27 November 2023, semoga masyarakat bersama mendukung dan mensukseskan acara Pujawali Pure Lingsar yang akan dilaksanakan oleh Krama Pure Lingsar dan lima banjar serta seluruh lapisan masyarakat.     

 

Lebih lanjut, Gede Sukarma mengatakan Krama Pure Lingsar yang diketuai oleh I Gede Swartha dan lima banjar ini siap untuk malaksanakan acara Pujawali Pura Lingsar dengan sebaik-baiknya serta siap mendukung kegiatan Pemerintah Daerah Lombok Barat, dan mohon doa kepada seluruh lapisan masyarakat untuk ikut bersama melancarkan dan memeriahkan acara Pujawali ini, pungkasnya.     

 

Untuk diketahui, Perang Topat ini merupakan rangkaian pelaksanaan upacara pujawali yaitu upacara sebagai ungkapan rasa syukur umat manusia yang telah diberikan keselamatan, sekaligus memohon berkah kepada Sang Pencipta.

 

Perang Topat juga bagian acara ritual dari Pujawali menggunakan makanan sajian berupa ketupat yang juga merupakan sesajian dalam upacara.     

 

Setelah itu ketupat yang sudah dipakai untuk perang ini dibawa pulang oleh masyarakat khususnya petani, karena diyakini dapat dipergunakan sebagai bubus untuk dijadikan pupuk yang ditaburkan di sawah dan kebun pada saat malam hari seraya mohon doa pada Yang Maha Kuasa untuk mendapatkan kesuburan bumi dan hasil pertanian yang semakin melimpah.

0 Comments

© Copyright 2023 - Suara Konsumen Indonesia