Breaking News

Usman, SBMI NTB, Tawaran Gaji Besar Kerja Di Luar Negeri, Awas Modus Sindikat TPPO

Sindikat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) biasanya menawarkan menjadi pekerja migran dengan iming-iming gaji besar dan berbagai kemudahan proses dan langsung berangkat. Oleh karena itu Dewan Pimpinan Wilayah Serikat Buruh Mgran Indonesia Nusa Tenggara Barat (DPW SBMI NTB) Usman, S,Pd, menghimbau bagi masyarakat harus selalu mewaspadai tersebut..

Para oknum sindikat ini, banyak macam cara mencari korban, dengan memasanag iklan di media sosial, ada yang secara langsung menemui calon korban, melakukan pendekatan lewat keluarganya,menawarkan magang,  atau pura-pura menawarkan jasa/bantuan, juga ada yang berpura-pura kenalan dan pacaran, kata Usman di Surabaya Utara Kecamatan Sakra Timur, sabtu.”(29/6/24),

Usman menyebut tindak kriminal tersebut mulai marak sejak empat tahun terakhir dan yang menjadi korban biasanya ditempatkan bekerja di negara-negara seperti Filipina, Malaysia, Inggris, Singapura, Abudhabi, Irak, Myanmar, Laos, Kamboja, serta Vietnam.

Hal tersebut diperparah saat telah terjadi pandemi COVID-19 di Tanah Air sehingga perekonomian masyarakat banyak yang terpengaruh karena banyak korporasi dan usaha warga yang terdampak.

"Selain itu, gaya hidup yang berubah, menjadi sebab banyaknya warga yang tergiur kerja di luar negeri melalui jalur tak resmi," ujarnya.

Dirinya menyebut banyak modus yang dilakukan sindikat TPPO dengan online scam, sejumlah warga negara Indonesia yang direkrut diberi tugas untuk menipu orang lain lewat sarana media sosial, telepon dan sebagainya.”ungkap Usman

"Untuk upaya pencegahan-nya, kami dorong dan mengajak semua kepala desa untuk mengidentifikasi jika ada warganya kerja ke luar negeri. Juga adakan terus sosialisasikan dengan kerjasama disnakertransmigrasi, DP3AKB, dan APH, BP2MI, kalau mau kerja ke luar negeri melalui Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang ada job, serta di rekom oleh Disnaker atau BP2MI. Jangan sampai tergiur lewat media sosial,"katanya.

Usman menambahkan masyarakat bekerja di luar negeri asal NTB sangat tinggi sehingga meminta warga waspada serta mengecek lebih dulu. Ketika akan berangkat ke luar negeri harus hati-hati dan cek ricek, mengecek-nya tentu ada beberapa media sarana atau lembaga dan informasi untuk ngecek kebenarannya. Kira-kira kalo bekerja disana itu bekerja dalam bidang apa, negaranya mana, syaratnya apa? kelengkapannya apa dan seterusnya,"ujarnya.

Menurut dia, pelaku penipuan TPPO kebanyakan berada di luar negeri, tapi mereka merekrut warga lokal dari beberapa negara untuk menipu.karena mereka tahu bahasanya, sehingga memudahkan untuk menipu target-nya. Penawaran yang sering ditawarkan antara lain, gaji yang tinggi, proses yang mudah, syaratnya gampang, fasilitas banyak, di berikan uang saku, bonus melimpah," tuturnya.

0 Comments

© Copyright 2023 - Suara Konsumen Indonesia