Breaking News

SBMI NTB, Fasilitasi UNDP dan Bappenas RI Temui Purna PMI Mantan Korban CPMI

Lombok Timur-Lembaga yang bernaung di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yakni United Nations Development Programme (UNDP) beserta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas RI) melakukan pendalaman tema focus grup discussion (FGD) terkait masalah Tata Kelola Migrasi untuk Pembangunan Berkelanjutan Indonesia.

Pendalaman masalah yang dilakukan UNDP dan Bappenas RI bekerjasama dengan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) NTB, dan digelar di Lombok Timur, tepatnya di Dusun Monte, Desa Surabaya Utara Kecamatan Sakra Timur Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat.

“Ini dilakukan untuk menindakalajuti FGD bersama para pemangku kebijakan baik tingkat nasional dan lokal yang akan digelar di Mataram dari hari besok Selasa hingga Rabu,” kata Ketua SBMI NTB, Usman. Senin (19/02/2024).

Masih kata Usman, dari UNDP dan Bappenas dan tim ahli SBMI dan Dosen Universitas Mataram (Unram) secara langsung menggali informasi dari beberapa purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan keluarga purna PMI dari beberapa desa yang menjadi lumbung PMI di Lombok Timur.

“Ada yang dari Desa Gerisak Semanggeleng Kecamatan Sakra Barat, Desa Ketangga Jeraeng Kecamatan Keruak, Desa Surabaya, Desa Surabaya Utara, Desa Gelanggang dan Desa Menceh Kecamatan Sakra Timur dan Desa Montong Baan Kecamatan Sikur,” bebernya.

Sementara itu, Siprianus Bate Soro Head of Democratic Governance and Poverty Reduction Unit (UNDP) kami ingin mengetahui secara langsung apa yang meneyebakan mereka harus mencari kerja ke luar negeri, dan berapa lama mereka di luar negeri sebagai dan apa yang di alamai selama mereka bekerja sebagai pekerja migran indonesia. Juga selama purna apa yang di lakukan. “katanya,

Di tempat yang sama Ir.Muhammad Iqbal, Abbas, MBA dari  Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional  Republik Indonesia (BAPPENAS RI), Perencana Ahli Utama Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan,  saya bisa mendapatkan informasi secara langsung dengan para purna PMI, Mantan korban calon PMI 

                                                   Penyerahan hasil FGD oleh UNDP ke SBMI NTB

Sambung nya, ada beberapa substansi yang ditanyakan kepada para purna PMI dan keluarga PMI. “terkait penyebab jadi PMI, terus selama jadi PMI gajinya apakah lancar atau tidak, 15 orang yang hadir, memberikan jawaban beragam, seperti ada yang gajinya lancar dan ada yang awalnya masuk secara legal setelah di negara tujuan lari jadi ilegal tidak sesuai gaji ada yg di tangkap dan di tahan ada yang 4 bulan ada yang 7 bulan kemudian pulang dengan biaya sendiri,”jelasnya.

“Kemudian jawabannya ada yang buka usaha bengkel sepeda motor seperti di Desa Surabaya Utara, buka usaha jula sembako, bakso dan lainya. ada yang kerja jadi guru madrasah ada yang kerja di PLN. Dan ada yang kerja serabutan, ada yang menyewa lahan pertanian dan bahkan ada yang nganggur,

M, Alwi Jufri mantan PMI, dari desa montong baan kecamatan sikur ia milih terjun  bertani menyewa sawah untuk nanam padi,  cabe dan tomat awalnya lancar dan sukses namun dua tahun ini merugi, belum ada yang memperhatikan kami yang bertani secara khusus  agar kami tidak kembali lagi ke luar negeri menjadi PMI, “tutupny,

 

 

0 Comments

© Copyright 2023 - Suara Konsumen Indonesia