Breaking News

Dir Lantas Polda NTB Himbau Masyarakat Berhati-hati Berkendara di Musim Hujan


Untuk mengantisipasi berbagai potensi ancaman kecelakaan atau lainnya di musim hujan ini. Ditlantas Polda NTB meminta para pengguna jalan lebih berhati-hati.


Dirlantas Polda NTB Kombes Pol Noviar, S.I.K mengatakan salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas adalah cuaca.


"Yang pertama harus dipahami salah satu penyebabnya adalah cuaca, selain human error atau alasan teknis kendaraan," ujar Noviar di Kantor Ditlantas Polda NTB , Selasa, (15/12/2020).


"Oleh sebab itu harus hati-hati lagi dalam mengendarai terutama pada saat hujan. Banyak pohon besar di pinggir jalan yang jika hujan dengan disertai angin kencang, sebaiknya pengendara mencari tempat untuk parkir yang aman," imbuhnya.


Selain itu, Mantan Dirlantas Polda Kalimantan Utara ini meminta masyarakat turut waspada dan mengantisipasi bencana banjir dan longsor yang kerap melanda di musim hujan.


Pihaknya, kata dia, juga akan mengingatkan para warga melalui media online, media sosial, termasuk pemasangan baliho, baner dan spanduk.


"Waspada dalam artian kesiapsiagaan untuk menghadapi apabila terjadi banjir, tanah longsor, yang terjadi harus di mitigasi." masih menurut Dirlantas Polda NTB ini "Diberi pengetahuan, pemahaman bahwa mereka harus siap-siap menghadapi. Bukan menakut-nakuti. Ini adalah mitigasi, memberitahu bagaimana menghadapi bencana. Termasuk jangan sampai ada kejadian berkendara, khususnya dengan kendaraan roda empat lalu terjadi Aquaplaning," pungkasnya.


Curah hujan yang tinggi dapat menimbulkan genangan air di permukaan jalan. Kendaraan yang melewatinya dengan kecepatan tinggi, dapat menyebabkan ban slip dan hilangnya cengraman secara tiba-tiba. Kondisi seperti inilah yang disebut dengan aquaplaning.


Meskipun begitu, aquaplaning juga dapat terjadi pada kendaraan yang melaju dengan kecepatan rendah jika jalanan cukup basah dan kurangnya cengkraman ban. Bukan main-main, hal ini dapat menyebabkan hilangnya kendali kemudi kendaraan dalam beberapa detik. Dilansir dari The Car Expert, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan mencegah aquaplaning.


Aquaplaning dapat terjadi sekitar dua detik. Apabila mengalami kondisi tersebut, hal penting yang harus diingat adalah tetap tenang dan jangan panik. Setelah itu lepaskan kaki dari pedal gas. Jangan mengerem atau menambah kecepatan, biarkan mobil meluncur selama beberapa detik.


Pastikan untuk tetap memegang kemudi dengan kuat dan hindari membuat gerakan secara tiba-tiba. Perlahan ban kendaraan akan kembali menyentuh jalan dan mendapatkan kembali cengkramannya.


Di balik semua itu, hal yang lebih baik dilakukan adalah tindakan pencegahan untuk meminimalkan risiko. Pencegahan bisa dimulai dengan menyesuaikan gaya berkendara dengan kondisi cuaca dan jalan raya. Sebisa mungkin hindari genangan air dan lubang.


Perhatikan lagi kondisi tekanan ban. Ban yang terlalu kempis dapat meningkatkan risiko terjadinya aquaplaning. Selain itu, usahakan tapak ban minimum 1,6 mm. Semakin banyak tapak ban maka cengkramannya semakin besar.

0 Comments

© Copyright 2023 - Suara Konsumen Indonesia