Breaking News

JPS Gemilang III, Terakhir Tapi Tak Berakhir



Paket bantuan masyararakat terdampak pandemi corona, JPS Gemilang tahap II dilaporkan telah tuntas dan sukses terdistribusi pada Rabu, 17 Juni 2020 lalu. Kini Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat tengah bersiap untuk mendistribusikan JPS Gemilang tahap III yang persiapannya hampir mencapai 100%. Tahap III ini direncanakan akan dilaunching pada tanggal 13 Juli 2020 mendatang dengan melibatkan 4.673 UKM/IKM se-NTB. Menyasar 120.000 KPM berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) serta masyarakat terdampak lainnya dari data sektor/usulan masyarakat (non DTKS)  sebanyak 110.130 DTKS dan 9.870 non DTKS.

Meski JPS Gemilang Tahap III ini menjadi bulan terakhir pemberian bantuan terhadap masyarakat terdampak pandemic covid-19, namun Pemprov NTB tetap akan memberikan stimulus bagi perekonomian masyarakatnya.

“JPS Gemilang memang akan selesai, namun ini menandai akan dimulaianya stimulus ekonomi,” ungkap Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc, saat memimpin rapat persiapan peluncuran JPS Gemilang tahap III bersama Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd. dan seluruh stake holder terkait di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Jum’at, 10 Juli 2020.

Dalam kesempatan tersebut, Bang Zul panggilan akrab Gubernur NTB menjelaskan, setelah JPS Gemilang tahap III disalurkan, pemerintah akan fokus mengembangkan IKM dan UKM agar semakin menggeliat. Dengan memberikan stimulus, seperti memberi bantuan alat produksi serta membuka pasar seluas-luasnya bagi setiap IKM dan UKM lokal .

Skema stimulus ekonomi disampaikan Bang Zul tak jauh beda dengan pemberian bantuan JPS Gemilang. IKM dan UKM lokal akan terus digenjot untuk memproduksi produknya dengan lebih baik dengan bantuan alat produksi ataupun memberikan stimulus pada dana produksi. Hasil produksi akan ditampung Gerbang NTB Emas atau GNE yang kemudian akan dijual baik di dalam daerah maupun luar daerah melalui Bumdes yang tersebar di seluruh NTB.

“Pada tahap stimulus ekonomi yang akan kita berikan setelah pemberian JPS Gemilang prakteknya sama, namun lebih berat dan lebih professional,” ujar Bang Zul.

Sementara itu, Wagub NTB Ummi Rohmi menambahkan, PR Pemprov NTB kini bagaimana membuat IKM dan UKM yang telah diberdayakan selama masa pemberian JPS Gemilang bisa terus memiliki pasar dan terus berkembang. Ummi Rohmi meminta kepada Dinas Perdagangan untuk mengembangkan I-Shop dan pasar daring yang dimiliki NTB agar bisa semakin baik dan professional untuk digunakan masyarakat.

“Tantangan kita selanjtnya adalah bisa menjual produk-produk lokal NTB dengan sebaik-baiknya dengan system dan promosi yang baik,” pesan Ummi Rohmi.

Pada bantuan JPS Gemilang tahap terakhir ini, Pemprov NTB bekerjasama dengan stake holder terkait terus berupaya untuk memperbaiki kualitas produk yang diberikan. Serta, memastikan agar semakin banyak IKM dan UKM lokal yang terlibat di dalamnya.

Berbeda dengan paket JPS Gemilang sebelumnya, untuk rencana paket JPS Gemilang tahap III sendiri sebanyak 110.130 paket DTKS dengan menggunakan keranjang Beseq atau Dedungki dari Desa Loyok. Beberapa item seperti minyak kayu putih dan minyak cengkeh digantikan dengan sabun batang atau cair sebagai sabun anti septik. Kue kering lokal juga di pastikan masuk ke dalam paket sembako yang akan diberikan.

Selain itu, untuk membantu mengawal transfaransi informasi pada pembagian bantuan JPS Gemilang ini, Dinas Kominfotik NTB membuat aplikasi khusus untuk memantau penyaluran JPS Gemilang secara real time. Kepala Dinas Diskominfotik NTB,  I Gede Putu Aryadi, S.Sos., MH, menjelaskan, ketika bantuan JPS Gemilang II ini sudah diterima oleh desa Se-Kab./kota diseluruh NTB, maka data di Web tersebut akan menginformasikan kepada publik, sesuai perkembangan di lapangan. Masyarakat bisa langsung mengakses Website; Corona.ntbprov.go.id atau kini bisa langsung mendownload di playstore android atau apple.

“Aplikasi ini sudah diapprove google dan apple dan bisa langsung diakses masyarakat secara real time,” ujar Kadis I Gede Putu Aryadi mantap.

0 Comments

© Copyright 2023 - Suara Konsumen Indonesia