Breaking News

Dampak Corona Warga Serang Banten Kelaparan Dan Kini Meninggal Dunia Bem Serang Berikan Kecaman Untuk Pemerintah Daerah




Peningkatan kasus virus corona Covid-19 masih berlangsung di Indonesia. .Kasus positif virus Corona atau Covid-19 di Indonesia pertama kali terdeteksi pada Senin (2/3). Pertama kali diumumkan oleh Presiden Joko Widodo.

Sejak hari itu, jumlah kasus positif Corona semakin bertambah dari hari ke hari. Ada pasien yang meninggal dunia, banyak juga yang dinyatakan negatif dan akhirnya sembuh.

Senin (20/4)
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat, jumlah penambahan kasus positif Corona di Indonesia Data Senin (20/4) pukul 12.00 WIB, jumlah pasien positif Corona bertambah 185 orang. Sehingga total positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 6.760 kasus

Sementara itu, jumlah pasien sembuh juga bertambah 61 orang. Sehingga totalnya mencapai 747 orang pasien sembuh dari Corona. Sedangkan untuk kasus meninggal bertambah 8 orang. Sehingga total pasien yang meninggal menjadi 590 orang.

dampak pengaruh virus corona (Covid-19)  dalam kehidupan sosial masyarakat,  di antaranya adalah timbulnya rasa curiga dan hilangnya kepercayaan terhadap orang-orang yang ada di seputaran kita atau yang baru kita kenal Virus corona (covid-19) telah melumpuhkan perekonomian dunia, termasuk Indonesia, sebagaimana terlihat dalam kehidupan sehari-hari di kalangan menengah ke bawah seperti pedagang kelontong, penjual ikan, pedagang sayur. Dan Masyarakat Yang Biasa Mendapatkan Penghasilan Perhari Mereka merasakan Dampak Yang Sangat Terasa Hingga Tidak Bisa Memenuhi Kebutuhan Sehari Hari.

Kemaren Di Banten Tepatnya Di Kelurahan Lontarbaru, Kecamatan Serang, Kota Serang, Salah Satu Warga Bernama Yuli  yang sempat ramai diberitakan karena menahan makan dua hari dengan cara minum air galon Hari Ini Warga dengan empat anak itu Meninggal Dunia sekitar pukul 14:30 WIB Senin (20/04/2020).

Diberitakan sebelumnya, bahwa Yuli dan keempat anaknya tidak bisa makan. Untuk menahan rasa laparnya, ia bersama keluarganya hanya minum air isi ulang galon. Sementara, anak bungsunya yang berumur tujuh bulan kerap menangis karena asi yang diberikan hambar.

Dengan keadaanya tertekan dalam hal ekonomi, ia tetap berusaha mencari sesuap nasi dan rezeki untuk menghilangkan lapar anak-anaknya.

Ia juga sempat mengadu kepada Rukun Tetangga (RT) setempat untuk meminta bantuan sembako. Namun, pihak aparatur pemerintah tersebut menyatakan belum menerima ada bantuan .

Ketua Presidium Bem Serang Fakhrur Khafidzi Mengatakan Kami Kecewa Dengan Sikap Kekanak Kanakan Pemerintah Daerah Baik Pemerintah Prov.Banten Ataupun Kab/Kota Yang Belum Juga berada di satu garis visi yang sama   Dalam penanganan dan pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19). kami Mengecam carut marut penanganan virus corona di Provinsi Banten Yang Membuat Hal Yang Sangat Miris Ini Bisa Terjadi Seharusnya Baik Pemerintah Prov.Banten Atau Kab/Kota  tidak membuat kebijakan sendiri-sendiri sehingga melahirkan ketidaksamaan visi antara pemerintah daerah Dan Pemerintah Kab/Kota dalam penanganan dan pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19).

Menurutnya, hal terpenting dalam penanganan virus corona saat ini adalah koordinasi yang terjalin hingga jajaran level terbawah Jangan membuat acara sendiri-sendiri sehingga pemerintah tidak berada di satu garis visi yang sama. Yang paling penting menurut saya bagaimana kerja sama antara pemerintah pusat sampai pemerintah daerah yang paling bawah Sehingga Mencipatakan Satu Visi Yang sama Sehingga Dampak Dari Wabah Virus Corona Dapat Tetap Terkendali Dan Tidak Terjadi Hal hal Yang Tidak diinginkan Kembali Terjadi

0 Comments

© Copyright 2023 - Suara Konsumen Indonesia