Breaking News

Jodih Lumatalale, Jurnalis, Aktivis LSM LIRA dan Pengurus MOI Maluku Meninggal, Diduga Tak Wajar


Jodih Lumatalale (Seragam MOI) Diduga Meninggal Tak Wajar

Jakarta -- Kabar duka datang dari Maluku, salah satu jurnalis yang juga pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perkumpulan Media Online Indonesia (MOI) dan Aktivis LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Provinsi Maluku Jodih Lumatalale Meninggal (4/01).

Kepergian Pria 49 tahun ini menghiasi linimasa facebook sejumlah rekan jurnalis di Maluku. Banyak yang terkejut karena Jodih sendiri selama ini terlihat sehat, jarang mengeluh sakit dan beraktivitas seperti biasa. 

Pantas kemudian banyak yang menyimpulkan atau menaruh curiga kalau kematian Jodih tidak wajar. Salah satu rekan Jodih, Morgan Rutumalessy menulis di dinding facebook-nya: “Dihimbau untuk semua rekan wartawan SBB untuk bergerak dan turut menyelidiki kematian Bung Jodih Lumatalele karena ada indikasi kematiannya tidak wajar. Dorong juga mayatnya segera dibawa ke Ambon untuk dilakukan otopsi”.

Morgan juga menulis kronologis kematian Jodih: “Perlu ada keterbukaan dari pihak rumah sakit atas penyebab kematiannya bukan bungkam begitu saja. Menurut keterangan yang dihimpun oleh pihak media, kematian saudara Jodih tidak wajar dan misterius”.

Dirinya menambahkan: “Korban setelah dari Waepirit (Kabupaten Seram Barat.red) sempat mampir di Karaoke Mandarin, dan sempat memesan 8 botol bir. Menurut keterangan dua pramuria yang menemaninya, bir yang telah dituangkan ke dalam gelas, tak sempat diminum oleh korban. Korban hanya nyanyi 5 lagu dan lebih fokus main hp-nya”.

“Kami minta pihak kepolisian segera membantu untuk mengungkapkan misterius kematian saudara Jodih tersebut karena ada indikasi lain dibalik kematian ini. Yang bisa jawab semua ini selain pihak rumah sakit, saksi kuncinya ada pada sopir yang menemani dan mengantarnya”, tulis Morgan.

Sementara itu Wakil Sekjend Perkumpulan MOI, Irham Maulidi kepada media menyampaikan segenap Pengurus Perkumpulan MOI turut berduka cita yang dalam. Irham juga mengatakan sebelumnya sedang intens berkomunikasi dengan Jodih, yang lagi intens mengungkap sejumlah kasus korupsi di Seram Bagian Timur.

“Almarhum memang sedang intens berkoordinasi dengan saya, karena saudara Jodih sedang intens membongkar dugaan korupsi dan penyalahgunaan wewenang di Kabupaten Seram Bagian Barat. Beberapa data bahkan sudah kami kirim ke Kepolisian, Kejaksaan dan KPK. Jodih selain jurnalis, aktif juga di LIRA”, jelas Irham yang juga adalah Wapres Bidang OKK dan Hukum DPP LSM LIRA.

Ketua DPP Perkumpulan MOI, Ikhsan Tualeka juga mengaku kaget, karena almarhum masih sering menghubunginya sekedar untuk menanyakan kabar atau diskusi persoalan aktual di Maluku, namun pada Jumat malam, 4 Januari 2020, di laman facebook salah satu rekan jurnalis mengabarkan duka berpulangnya Jodih keharibaan Tuhan. 
Bahkan ada himbauan agar Jenazah Jodih di-otopsi untuk mengungkap alasan kematian, memastikan tak ada yang tak wajar dalam kematiannya.

“Sungguh kabar itu adalah duka bagi kita semua, bagi keluarga sudah pasti, pun bagi jurnalis dan segenap pengurus MOI, pusat-daerah, dan semua orang yang mengenalnya. Semoga almarhum mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan, dan keluarga yang ditinggal diberikan ketabahan dan Kesabaran”, harap Ikhsan. (it/LNG04)

0 Comments

© Copyright 2023 - Suara Konsumen Indonesia