Breaking News

Job Matching 2019 Digelar, SMK 1 Taliwang Targetkan Alumni Terserap Dunia Usaha

Melanjutkan pendidikan ke tingkat sekolah menengah kejuruan (SMK) ternyata bukan jaminan siswa jebolan sekolah tersebut langsung terserap dunia usaha (industri) alias tak jadi pengangguran.

Sumbawa Barat - Faktanya, masih di ketemukan alumni sekolah kejuruan yang menganggur, bahkan skill yang di miliki selama mengikuti pendidikan di sekolah kejuruan di manfaatkan untuk membangun usaha secara mandiri atau menciptakan lapangan kerja.

Prihatin akan hal itu, merupakan salah satu sekolah kejuruan di KSB, dengan demikian SMK Negeri 1 Taliwang telah mengagendakan pelaksana program Job Matching bagi peserta alumni sekolah kejuruan yang melibatkan 10 sekolah kejuruan dan 25 perusahaan, kompetensi tamatan keahlian yang berasal dari SMKN 1 Taliwang dan SMK Aliansi ada (Termasuk SMK dari Kabupaten Sumbawa), Ungkap Surya Jaya, ST, M. Pd - Wakil Kepala Sekolah Humas/Hubin SMK Negeri 1 Taliwang, KSB.

Ini menjadi harapan sekaligus target agar para jebolan dari siswa SMK kedepan menjadi alumni dari sekolah menengah kejuruan (SMK), secara maksimal terserap oleh dunia usaha.

Mengingat, pendidikan kejuruan merupakan jenjang pendidikan yang selalu dinamis dalam melakukan perubahan kurikulum pendidikan sesuai dengan pertumbuhan pasar kerja dan beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Hal ini berarti pendidikan kejuruan akan selalu mengalami pergeseran paradigma, dimana aktivitas ekonomi yang ditentukan adanya perubahan teknologi yang cepat pada masa mendatang, akan mempengaruhi orientasi pendidikan kejuruan yang di arahkan menjadi pendidikan bekerja (work education) atau pendidikan teknologi (technology education) dalam mengisi kebutuhan masyarakat dan pasar kerja.

Indonesia hingga kini masih berhadapan dengan masalah kurangnya tenaga kerja yang berketerampilan tinggi dan profesional. kurangnya kemampuan SDM di Indonesia itu disebabkan oleh ketidak sesuaian antara keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh saat menempuh pendidikan, dengan kebutuhan dunia kerja. 

Sehubungan dengan masalah tersebut di atas, SMK yang bertugas mempersiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk memasuki pasar kerja atau mandiri pada kenyataannya saat ini belum sepenuhnya dipahami oleh dunia usaha/industri, baik yang menyangkut bidang atau program keahlian maupun proses pendidikan yang telah dilaluinya dalam membentuk kemampuan/kompetensi tamatan SMK. 

Di sisi lain tantangan yang dihadapi pada jenjang pasar kerja tingkat menengah ini adalah persaingan ketat antara tamatan SMK, SMA dan SDM luar negeri yang masuk ke Indonesia. Kondisi ini tentu memicu banyaknya pengganguran SMK. 
      
Secara umum, sambung Surya Jaya, menambahkan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) per Februari 2019 sebanyak 6,82 juta orang. 

Berdasarkan data BPS, tingkat penggangguran berdasarkan pendidikan masih dipegang oleh lulusan SMK yang sebesar 8,63%, lulusan diploma I/II/III sebesar 6,89%, lulusan SMA sebesar 6,78%, lulusan Universitas sebesar 6,24%.

Untuk mengatasi hal ini pemerintah mendukung dan menggalakan sekolah sekolah kejuruan sebagai awal penghasil tenaga kerja yang siap kerja. 

Akan tetapi faktanya sekolah di SMK juga belum mampu mengurangi tingkat pengangguran dimana kebanyakan lulusan SMK masih saja bingung dalam penentuan karir dan mencari pekerjaan. 

Di tambah lulusan SMK kurang mengenal perusahaan atau industri yang menyediakan lowongan pekerjaan sesuai dengan keahlian yang di milikinya.

Upaya meningkatkan pemahaman dunia usaha/industri terhadap kemampuan/kompetensi yang dimiliki oleh tamatan SMK yang sesuai jenis pekerjaan/posisi jabatan yang tersedia di dunia usaha/industri, serta untuk pencapaian target persentase lulusan SMK yang bekerja pada tahun kelulusan, SMKN 1 Taliwang dan SMK Aliansi akan menyelenggarakan kegiatan Job Matching atau penyelenggaraan pemasaran tamatan SMK sebagai wahana mediator yang menjembatani antara Pencari Kerja tamatan SMK dengan Penyedia lapangan kerja tingkat menengah. 

Oleh karenanya agenda tersebut di namakan dengan Pemasaran Tamatan SMK (Job Matching) tahun 2019 berbasis online dengan melibatkan aplikasi TOP KARIR.

Tujuan sebagai antara lain, Mempertemukan tamatan SMK dengan dunia usaha/industri yang memerlukan tenaga kerja tingkat menengah, memberi peluang saling berinteraksi antara tamatan SMK untuk menawarkan kompetensi yang dimiliki kepada dunia usaha/industri yang memerlukan tenaga kerja.

Meningkatkan hubungan kerjasama SMK dengan dunia usaha/industri, Meningkatkan wawasan tamatan SMK tentang peluang kerja di dunia usaha/industri, meningkatkan keterserapan lulusan SMK di dunia kerja, Menjadi media untuk unjuk prestasi SMK pada saat ini, memotivasi siswa dan calon siswa melalui penyampaian succes story dari alumni SMK. 

Agenda yang bakal dilaksanakan pada Rabu, 25 September 2019 bertempat SMKN 1 Taliwang Jl. Banjar Km. 03 Kel. Bugis Taliwang Sumbawa Barat, NTB.

Pola pelaksanaan  kegiatan  Job Matching adalah sebelum pelaksanaan kegiatan, pastikan pencari kerja sudah mendownload aplikasi TOP KARIR melalui ponsel, Melalui aplikasi TOP KARIR pencari kerja mengisi biodata (CV) digital, Tamatan SMK pencari kerja datang langsung ke lokasi perekrutan yaitu SMKN 1 Taliwang, Dunia Usaha/Dunia Industri datang ke lokasi perekrutan sesuai jadwal, Pencari kerja yang sudah mendonlowd aplikasi TOP KARIR dan sudah mengisi cv digital melakukan registrasi kepada panitia Pencari kerja yang belum membuat cv digital,  disarankan mendownload aplikasi top karir melalui smk.topkarir.com untuk mengisi cv digital, Melakukan registrasi kepada panitia, Pencari kerja menngunjungi stand DUDI yang sudah siap di lokasi perekrutan, Perekrutan dilakukan, terdiri dari Seleksi tertulis (TPA, Psikotes)  dan wawancara.

Sasaran Kegiatan ini, lanjut Surya Jaya, ST, M. Pd, dilaksanakan dengan sasaran sebagai berikut seluruh alumni yang berasal dari alumni SMKN 1 Taliwang dan alumni SMK Aliansi yaitu SMKN 1 Maluk, SMKN 1 Brang Ene, SMKN 1 Brang Rea, SMKN 1 Seteluk, SMKN 1 Alas, SMKN 1 Buer, SMKN 1 Sumbawa, SMKN 2 Sumbawa, dan SMKN 3 Sumbawa. 

Target peserta Job Matching  sekitar 1000 pelamar, dengan melibatkan sekitar 30 perusahaan yang berada di wilayah Nusa Tenggara Barat, terutama di wilayah Sumbawa dan Sumbawa Barat.

Surya Jaya menyebutkan, sejauh ini ada sekitar 30 persen alumni SMKN 1 Taliwang yang bekerja, 25 persen berstatus kuliah dan sisanya sekitar 45 persen belum bekerja.

"Kita ingin lah, para alumni SMK ini secara maksimal bisa terserap dunia usaha, tersirat harapan besar para orang tua murid yang menyekolahkan putra-putrinya SMK setelah tamat langsung bekerja alias tak nganggur," imbuhnya.

Meskipun itu bukanlah tanggung jawab, tetapi melalui program Job Matching ini lah menejemen sekolah berupaya membantu atau memfasilitasi, menjembatani alumni dengan dunia usaha.

"Mohon dukungan semua pihak agar tujuan mulia ini mencapai hasil yang baik dan berguna kedepan pelan tapi pasti masalah pengangguran di kalangan alumni SMK tidak ada lagi," cetus Surya Jaya, seraya Optimis. (LNG05)

0 Comments

© Copyright 2023 - Suara Konsumen Indonesia