Breaking News

Ketua FK-PKBM Lotim, Usman, S.Pd, PKBM Bisa Menyisir Warga Putus Sekolah Dan Mantan PMI


Para pengelola Pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) harus dapat melaksanakan program dan pengelolan yang akuntabel, berkualitas dan bertanggung jawab agar tidak menimbulkan masalah.

Hal itu disampaikan Usman, S.Pd selaku Ketua Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (FK PKBM), Kabupaten Lombok Propinsi Nusa Tenggara Barat, Selasa (28/3/2023) di Selong.

Menurut Usman, para pengelola PKBM harus mampu menjalin kemitraan dengan semua pihak, untuk menjaring calon peserta didik, karena masih banyak masyarakat Lombok Timur yang putus sekolah di sebabkan oleh beberapa faktor, seperti pergi ke luar negeri menjadi Pekerja Migran Indonesia, faktor lingkungan (pergaulan), nikah dini, di tinggal oleh orang tua ke luar negeri, orang tuanya (pisah), bercerai dan faktor lainya,

“Saya menyarankan agar para pengelola Pusa Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kabupaten Lombok Timur harus bangun komunikasi dan koordinasi yang baik dengan semua pihak, seperti instansi terkait, Perusahaan, DUDI, LSM/Ormas atau Pemerhati PMI yang memiliki data Calon PMI, PMI dan keluarganya yang putus sekolah untuk ikut Pendidikan paket B setara (SMP) dan Pendidikan paket C di PKBM setara (SMA) di wilayahnya masing-masing,

“Adanya PKBM adalah merupakan peluang yang sangat baik bagi masyarakat yang ingin mendapatkan ijazah Paket B setara SLTP maupun Paket C setara SLTA dan pengetahuan keterampilan untuk meningkatkan tarap hidup kesejahteraan. PKBM adalah merupakan pejuang untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” tuturnya.

Saat ini indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lombok Timur masih posisi 7 dari seluruh Kabupaten/Kota se Nusa Tenggara Barat, maka PKBM membantu pemerintah dalam mensukseskan melalui pendidikan jalur non formal,

Sambung Usman ketua FK-PKBM Lombok Timur, Asesor PAUD dan PNF, dan juga selaku  ketua SBMI Nusa Tenggara Barat mengatakan dari banyaknya permasalahan Pekerja Migran Indonesia yang bermasalah rata-rata pendidikanya SD, dan SMP, tidak lancar berkomunikasi (berbahasa), keterampilan yang di miliki sangat kurang,

Para pengelola PKBM melakukan sosialisasi terhadap masyarakat, calon PMI dan keluarganya bahwa pendidikan dan memiliki keterampilan itu sangat penting sebelum berangkat ke luar negeri untuk bekerja, bisa mengurangi persoalan dan permasahan PMI selama ini agar bisa berkurang dan menjadi PMI berpendidikan dan memiliki keterampilan,

PKBM selain melakukan pembelajaran juga menyiapkan program –program pelatihan keterampilan yang di sesuaikan dengan lingkungan dimana PKBM tersebut berdomisili, sesuai dengan minat dan bakat peserta didik, setelah lulus (selesai) mendapat ijazah, juga mendapatkan pengetahuan keahlian berusaha dan keterampilan, bisa bekerja ataupun buka usaha sendiri, “kata Usman dalam keteranganya,

 


0 Comments

© Copyright 2023 - Suara Konsumen Indonesia