Breaking News

Lima Sekolah Dasar di Lombok Barat Pasca Gempa 2018 Akan Dibangun


Giri Menang - Lima Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Lombok Barat (Lobar) terdampak gempa tahun 2018 lalu akan dibangun dari 10 Sekolah Dasar Negeri yang diajukan kepada Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR RI. 


Hal tersebut disampaikan Kadis Dikbud Lobar H. Nasrun saat Rapat Koordinasi Persiapan Serah Terima Pekerjaan Rehabilitasi Sekolah Pasca Bencana di Ruang Umar Maya, Kamis (27/5). 


"Sebagai laporan sementara untuk saya bahwa  dasar untuk pertemuan kegiatan ini adalah Surat Bupati Lombok Barat kepada Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR RI, Nomor: 640/288/DIKBUD/2019 perihal Permohonan Bantuan Pembangunan Gedung Sekolah Pasca Gempa tanggal 29 April 2019," ungkapnya.


Dia menyebutkan bahwa saat itu dia bersama bupati menyusul surat ini yang pada dasarnya direspon betul mengusulkan sepuluh sekolah dan direkomendasikan enam sekolah. 


"Enam sekolah kita di Lombok Barat meliputi SDN 1 Taman Sari, SDN 2 Sigerongan, SDN 3 Gerimak Indah, SDN 3 Mekar Sari, SDN 1 Selat dan untuk SDN 3 Bukit Tinggi belum bisa ditangani karena terkendala pengadaan lahan sehingga lima sekolah yang bisa dikerjakan pembangunannya," terangnya. 


Sementara itu, Kepala Balai Prasarana Permukiman Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR RI Wilayah NTB Ika Sri Rezeki mengatakan, pasca terjadinya gempa Lombok tahun 2018 telah melakukan pembangunan dan rehab terhadap sekolah-sekolah, fasilitas sosial dan umum yang terdampak khususnya di Lombok Barat. 


"Di Lombok Barat ini banyak juga yang kami lakukan dan memang ada beberapa yang belum kami lakukan baik pembangunannya maupun rehab," akunya. 


Di tempat yang sama, Bupati Lobar H. Fauzan Khalid menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibu Kepala Balai atas perhatian yang luar biasa walaupun masih ada yang belum diselesaikan pembangunan di Lombok Barat. 


"Kantor Desa kita juga banyak yang belum diperbaiki, kemudian Kantor Camat," katanya. 


Dia berharap, harus ditindaklanjuti secara sangat teknis, dengan menyelesaikan berbagai macam permasalahan yang muncul di lapangan. Kemudian masalah lain yang timbul dalam pekerjaan. 


"Saya kira ini juga menjadi atensi kita sehingga kemudian  berharap pembanguan sekolah ini tidak tertunda. Saya kira sudah terlalu lama anak-anak kita sekolah di tempat yang kurang layak," tutupnya. 

0 Comments

© Copyright 2023 - Suara Konsumen Indonesia