Breaking News

Meraup Rupiah Di Arena MTQ

Giri Menang – "Rupiah memang mahal". Ini ungkapan haru yang disampaikan Inaq Juarin asal Parampuan, Kecamatan Labuapi. Ibu paruh baya ini datang ke arena MTQ hanya untuk berjualan. Rokok, minuman kemasan, snack dan kopi seduh adalah kebutuhan yang dijual. Kendati banyak saingan, ibu yang datang sejak pagi ini ditemui sedang sibuk mencari lokasi jualan yang pas.
Sementara pihak panitia khusus sudah menyiapkan lokasi bagi pedagang kaki lima (PKL). Mereka bertugas menertibkan pedagang yang datang dari seluruh penjuru Lombok. Pedagang panganan timbung datang dari Lombok Tengah, kacang lepak, sate lontong datang dari Gomong Mataram, penjual balon yang ternyata dari Masbagik, Lombok Timur.
Inaq Juarsin mengaku, barang jualannya lebih pas dikatakan barang amanah, karena semua diutang dulu, setelah laku baru mereka bayar.
"Ini barang amanah, saya ambil untung cuma Rp. 1.000 sampai Rp. 1.500," keluh perempuan berjilbab ini, Kamis (3/10).
Ditanya dari mana mendapat info ada kegiatan MTQ, mereka rata-rata menjawab dari sosial media di handphone, spanduk, radio, dan sebagain dari keluarga. Sementara usaha jasa odong-odong yang datang dari Petemon Mataram mendapat info dari komonitas APKALI NTB.
Rata-rata pedagang musiman ini sengaja datang pada kegiatan-kegiatan besar. Selain MTQ yang paling sering adalah kegiatan Hultah NW di Anjani Lomok Timur.
"Ya, harus nginap di sini, kan saya datang dari Batukliang Lombok Tengah," ungkap Erni, pedagang timbung.

0 Comments

© Copyright 2023 - Suara Konsumen Indonesia