Breaking News

Mantan PMI Asal Surabaya Utara-Sakti, Sukses Kembangkan Usaha "Upin Ipin" Berkat Inspirasi dari Malaysia, SBMI NTB Miris Tidak Dapat Perhatian Dari Pemda.


LOMBOK, NTB – Kisah inspiratif datang dari Muh, Ariifin Mustafa dan Sri Astuti adalah pasangan suami istri mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Surabaya Utara Kecamatan Sakra Timur Kabupaten Lombok Timur yang berhasil membuka usaha kuliner dan sembako dengan nama unik, "Upin Ipin," terinspirasi dari pengalamannya selama bekerja di Malaysia. Usaha yang telah dirintis sejak tahun 2015

Sri Astuti (Uti) menceritakan pengalamanya menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) pertama sebelum menikah ke negara singapura setelah selesai kontrak di singapura ia pulang, kemudian kembali lagi menjadi pekerja migran ke negara Malaysia bersama suaminya Muh, Arifin Mustafa (Ipin),”katanya Sabtu,18/10/2025, 

Perjalanan Merintis Usaha

Setelah bertahun-tahun bekerja di Malaysia lalu pulang dengan modal dan pengalaman yang cukup. Ia melihat peluang usaha di bidang kuliner, khususnya bakso dan soto, yang sangat digemari masyarakat. Mengambil inspirasi dari serial kartun populer Malaysia, ia memutuskan untuk menamai usahanya "Upin Ipin" sebagai pengingat akan masa-masa sulit sekaligus memikat perhatian pelanggan, terutama anak-anak.

Selain bakso dan soto,Uti dan Ipin sambungnya usaha ini juga menyediakan berbagai kebutuhan sembako, menjadikannya warung serbaguna yang sangat membantu masyarakat sekitar. Dengan etos kerja yang dibawanya dari luar negeri, ia berhasil mengembangkan bisnisnya secara bertahap, memastikan kualitas produk dan pelayanan tetap prima.”ungkapnya

“Ia mampu bertahan hingga hari ini, dan telah hadapi dan lewati ujian pada saat pandemi covid19 beberapa tahun lalu ia terus berusaha sambil berdo’a agar tetap usahanya tetap berjalan, bisa mendapatkan penghasilan rata-rata 3 sampai 4 juta lebih perbulan.

 

Usaha yang di bangun oleh mantan PMI ini, mendapat dukungan penuh dari Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Nusa Tenggara Barat.

Dalam sebuah wawancara, Ketua SBMI NTB, Usman, menyampaikan apresiasinya. "Mantan PMI yang sudah kembali ke tanah air dan berani memulai usaha seperti ini harus didukung oleh pemerintah. Ini adalah contoh nyata keberhasilan program reintegrasi," kata Usman, yang telah membina mantan PMI tersebut dari sejak 2015. 

Usman menambahkan jika kami berkegiatan di tingkat kecamatan dan desa pasti kami pesan snack atau konsumsi dari tempat mereka sambal kami promosikan agar usaha mereka tetap jalan dan bahkan mampu jualan online (COD),”katanya

Dukungan Pemerintah dan Harapan ke Depan 

Kesuksesan ini menjadi bukti bahwa para mantan PMI memiliki potensi besar untuk menjadi wirausahawan yang mandiri. Usman menambahkan bahwa pemerintah memiliki peran krusial dalam mendukung para purna-PMI untuk berwirausaha, baik melalui bantuan modal, pelatihan, maupun pendampingan.

Diharapkan dapat menjadi motivasi bagi mantan PMI lainnya untuk tidak ragu memulai usaha di tanah air. Dengan semangat pantang menyerah dan dukungan yang tepat, purna-PMI dapat berkontribusi positif bagi perekonomian lokal dan menciptakan lapangan kerja bagi sesama.

“Sejak dari tahun 2010 banyak mantan PMI yang telah di bina oleh SBMI untuk membuka usaha (UMKM) agar di tempat mereka agar uang yang mereka bawa bisa berkembang dan tidak kembali lagi jadi PMI

Usman minta Dinas Koprasi dan UMKM Lombok Timur agar melirik usaha mantan PMI ini dan di perioritaskan untuk diberikan suntikan bantuan, agar usahanya terus berkembang, 4 tahun yang lalu mereka juga telah di ikutsertakan pelatihan yang di selenggarakan oleh Dinas Koprasi dan UMKM Lombok Timur, 

0 Comments

© Copyright 2023 - Suara Konsumen Indonesia