Sri Astuti (Uti) menceritakan
pengalamanya menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) pertama sebelum menikah ke
negara singapura setelah selesai kontrak di singapura ia pulang, kemudian kembali
lagi menjadi pekerja migran ke negara Malaysia bersama suaminya Muh, Arifin
Mustafa (Ipin),”katanya Sabtu,18/10/2025,
Perjalanan Merintis Usaha
Setelah bertahun-tahun bekerja di
Malaysia lalu pulang dengan modal dan pengalaman yang cukup. Ia melihat peluang
usaha di bidang kuliner, khususnya bakso dan soto, yang sangat digemari
masyarakat. Mengambil inspirasi dari serial kartun populer Malaysia, ia
memutuskan untuk menamai usahanya "Upin Ipin" sebagai pengingat akan
masa-masa sulit sekaligus memikat perhatian pelanggan, terutama anak-anak.
Selain bakso dan soto,Uti dan Ipin
sambungnya usaha ini juga menyediakan berbagai kebutuhan sembako, menjadikannya
warung serbaguna yang sangat membantu masyarakat sekitar. Dengan etos kerja
yang dibawanya dari luar negeri, ia berhasil mengembangkan bisnisnya secara
bertahap, memastikan kualitas produk dan pelayanan tetap prima.”ungkapnya
“Ia mampu bertahan hingga hari ini, dan telah hadapi dan lewati ujian pada saat pandemi covid19 beberapa tahun lalu ia terus berusaha sambil berdo’a agar tetap usahanya tetap berjalan, bisa mendapatkan penghasilan rata-rata 3 sampai 4 juta lebih perbulan.
Usaha yang di bangun oleh mantan PMI
ini, mendapat dukungan penuh dari Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Nusa
Tenggara Barat.
Dalam sebuah wawancara, Ketua SBMI
NTB, Usman, menyampaikan apresiasinya. "Mantan PMI yang sudah kembali ke
tanah air dan berani memulai usaha seperti ini harus didukung oleh pemerintah.
Ini adalah contoh nyata keberhasilan program reintegrasi," kata Usman,
yang telah membina mantan PMI tersebut dari sejak 2015.
Usman menambahkan jika kami berkegiatan
di tingkat kecamatan dan desa pasti kami pesan snack atau konsumsi dari tempat
mereka sambal kami promosikan agar usaha mereka tetap jalan dan bahkan mampu
jualan online (COD),”katanya
Dukungan Pemerintah dan Harapan ke
Depan
Kesuksesan ini menjadi bukti bahwa
para mantan PMI memiliki potensi besar untuk menjadi wirausahawan yang mandiri.
Usman menambahkan bahwa pemerintah memiliki peran krusial dalam mendukung para
purna-PMI untuk berwirausaha, baik melalui bantuan modal, pelatihan, maupun
pendampingan.
Diharapkan dapat menjadi motivasi
bagi mantan PMI lainnya untuk tidak ragu memulai usaha di tanah air. Dengan
semangat pantang menyerah dan dukungan yang tepat, purna-PMI dapat
berkontribusi positif bagi perekonomian lokal dan menciptakan lapangan kerja
bagi sesama.
“Sejak dari tahun 2010 banyak mantan
PMI yang telah di bina oleh SBMI untuk membuka usaha (UMKM) agar di tempat
mereka agar uang yang mereka bawa bisa berkembang dan tidak kembali lagi jadi
PMI
Usman minta Dinas Koprasi dan UMKM Lombok Timur agar melirik usaha mantan PMI ini dan di perioritaskan untuk diberikan suntikan bantuan, agar usahanya terus berkembang, 4 tahun yang lalu mereka juga telah di ikutsertakan pelatihan yang di selenggarakan oleh Dinas Koprasi dan UMKM Lombok Timur,

0 Comments