Lombok Tengah. Selasaal 30 September 2025-Saroan, mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Dusun Pendem, Desa Serage, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, masih merasakan kesedihan yang mendalam. Setelah mengalami kecelakaan kerja di Malaysia, dan telah di rawat di salah satu Rumah Sakit di Batam selama 5 hari Kemudian di pulangkan dengan bantuan SBMI Batam dan Lombok Tengah Bersama Pangguyuban dan perkumpulan Warga NTB.
"Saroan sedih hanya bisa terbaring tidak bisa bergerak karena penyakit yang di deritanya".
Ia mengalami kecelakaan kerja baru dua hari setelah tiba di Malaysia. Saroani tertimpa pohon dan mengalami patah tulang belakang, sehingga ia masih lemas dan tidak bisa bergerak hingga saat ini di rumahnya.
Sudah 12 hari di rumahnya kini ia pasrah dan berdo'a berharap kepada Bupati Lombok Tengah dan Gubernur dapat membantu biaya perawatanya.
Menurut Saleh, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Lombok Tengah Nusa Teggaara Barat. Saroan terpaksa menjadi PMI karena pemerintah belum mampu menyiapkan lapangan kerja agar tidak ke luar negeri menjadi Pekerja Migran rela berpisah dengan keluarganya untuk mencari nafkah di luar negeri, namun malang nasibnya ia mengalami musibah yang serius.
Saleh minta pemerintah untuk memberikan bantuan kepada Saroan, meskipun ia merupakan PMI yang masuk ke Malaysia secara ilegal. Saleh menyatakan bahwa Saroan tidak tau dan faham bagaimana menjadi PMI yang benar karena kurangnya informasi dan pengetahuan.
Sebelum saroan di pulangkan sambung Saleh. Sudah menyampaikan surat permohonan bantuan ke Basnas dan dinas sosial Lombok Tengah agar mendapatkan bantuan namun hingga hari ini belum respon dan tindaklanjutnya"ujar saleh
Saleh berharap kepada ketua Basnas dan Dinas Sosial Lombok Tengah turun untuk melihat langsung kondisi nya yang hanya terbaring di rumahnya tidak memiliki biaya utk di rawat ke Rumah Sakit.

0 Comments