Nusimah menceritakan sebelum Istrinya dikirim ke luar negeri awalnya inisial NK dan D/S datang ke rumahnya oleh inisial NK dan D/S menawarkan untuk bekerja di arab saudi dan menjanjikanya lewat salah satu Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) inisial MMM ngakunya cabang Lombok tengah.”katanya
Menurut keterangan Nusimah, Istrinya langsung mau dengan tawaranya tersebut tetapi harus dikirim lewat PT, setelah itu tidak menunggu lama menyerahkan Ijzah asli, KK asli dan KTP asli, kemudian jarak beberapa hari pada bulan juni 2025 istrinya dijemput oleh mereka langsung di berangkatkan melalaui bandara menuju Jakarta,
“kemudian setelah 3 hari di Jakarta lalu di terbangkan ke negara Iran bukan ke arab Saudi sesuai yang telah di janjikan oleh oknum tekong tersebut dank keras dugaanya kalua istrinya menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) karean selam ia disana di paksa bekerja walau dalam keadaan sakit dan gajinya tidak di bayar. Dan dipindah-pindah tempat nya di pekerjakan,”ujarnya
Nusimah bersama Sekretaris Desa Gereneng Timur datang ke kantir SBMI Lombok Timur meminta bantuan dan sangat berharap agar Istrinya dapat dipulangkan, Ia sering menghubungi melalui telp/, washapp oknum tekong tersebut namun tidak pernah kataya di respon ataupun di balas padahal niat nya ingin meminta mereka pulangkan istrinya,”ungkapnya
Ditempat yang sama ketua DPC SBM,I Lombok Timur Moh, “Khairil Akbar ia menerima kedatangan suami PMI ia bersama sekretaris Desa Gereneng Timur kecamatan sakra timur Kabupaten Lomboik Timur minta bantuan kawan-kawan pengurus SBMI Lombok Timur agar istrinya dapat dipulangkan,”katanya
Khairil mengatakan inilah para pelaku tekong atau siapapun juga karena mereka hanya berpikir dapat orang lalu dijadikan korban untuk dikirim ke luar negeri dan dapat bonus, seperti Istrinya Nusimah dikirim ke negara Iran padahal tidak boleh mengirim PMI ke negara tersebut, lalu khairil minta nomor HP/Washapp oknum tekong tersebut langsung mencoba menghubunginya langsung namun tidak di respon.
Khairil menyatakan akan terus mendampingi keluarga korban dan berkoordinasi dengan kawan-kawan DPN SBMI di Jakarta, SBMI Lombok Tengah karena oknum tekong ini ada di Lombok tengah, akan kita dampingi suaminya laporkan ke Polres Lombok Timur atau ke polda NTB, dan juga akan berkoordinasi dengan pihak-pihak instansi terkait guna menjamin keselamatan dan hak-hak Pekerja Migran Indonesia yang bersangkutan.”tutupnya

0 Comments