Breaking News

Polres Lombok Timur Gagalkan Calon Korban TPPO Sebanyak 20 Orang

Lombok Timur NTB- Sebanyak 20 anak remaja diduga akan menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), mereka dijanjikan diberangkatkan ke Kalimantan untuk bekerja dengan gaji yang tinggi, namun kejanggalan terjadi saat keberangkatan para calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) ini mendadak dijemput oleh orang yang diduga sebagai sponsor nya ataupun calo pada Selasa (29/7/25) lalu.

Mengetahui anak nya tak ada dirumah, salah satu orang tua korban yang berasal dari Sakra Timur (Saktim) mulai resah dan meminta pemerintah Desa setempat dan Serikat Buruh Migran Indonesia ( SBMI) untuk didampingi melapor ke Polres Lombok Timur agar segera dilakukan pencarian, karena informasi nya, dari 20 calon TPPO, sebanyak tiga anak yang berasal dari Sakra Timur. Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur, sisanya berasal dari Mataram dan Lombok Barat.

Atas kerjasama dari berbagai pihak, baik Polres Lombok Timur, Polres Lombok Barat, Mataram, SBMI dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) segera bertindak mencari keberadaan calon TPPO ini, hingga akhirnya informasi didapat bawah 20 calon TPPO ini berada di Pelabuhan Lembar, tak butuh waktu lama. Para korban berhasil digagalkan dan dikembalikan ke rumah masing-masing pada Sabtu malam (1/8/25) sekitar pukul 18:00 WITA.

"Setelah para korban TPPO diselamatkan, mereka mengaku akan dibawa ke Kalimantan untuk bekerja, namun yang menjadi kejanggalan kami anaknya akan di jual ke luar negri karena umur nya baru 15 tahun. Tapi setelah kami cek KTP terbaru nya tiba-tiba KTP nya di ubah jadi usia 18 tahun, padahal anak ini baru masuk sekolah SLTA," kata Ketua SBMI NTB, Usman.

Kendati demikian, untung saja, berbagai pihak gesit mencari dan melacak keberadaan para calon TPPO sebelum mereka sampai ditujuan, ia meminta untuk para orang tua agar tetap menjaga anak-anak nya agar tidak ada korban TPPO yang dijanjikan gaji besar namun jadi korban TPPO. 

Sedangkan Kasatreskrim polres Lombok Timur, AKP I Made Dharma Yulia Putra, S.T.K., S.I.K., M.Si mengatakan para calon korban masih dalam pemeriksaan terlebih dahulu.

"Masih kita periksa dulu, termasuk peran-peran nya masing-masing. Nanti kami update lagi," pungkas nya.

0 Comments

© Copyright 2023 - Suara Konsumen Indonesia