Ketua Forum Pemuda, Mahasiswa dan Masyarakat (FPM2) Sakra Timur Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat, Khairul Anwar ikut menyoroti terkait kasus pelecehan seksual terhadap anak, khususnya yang terjadi di lingkungan pendidikan terus meningkat Sepanjang 2025 ini di Nusa Tenggara Barat.
Berdasarkan data pada Dinas Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
(DP2AP2KB) NTB, kasus kekerasan seksual terhadap anak terus meningkat sejak
2020. Tercatat 482 kasus pada 2020, meningkat menjadi 598 kasus (2021),
640 kasus (2022), 607 kasus (2023), dan 633 kasus sepanjang 2024. Dalam periode
2021-2024, Lombok Timur menjadi wilayah dengan jumlah kasus tertinggi, yakni
847 kasus. Disusul Lombok Utara (507 kasus), Lombok Barat
(300), Kabupaten Bima (234), Kota Mataram (226), Dompu (217), Sumbawa (194),
Lombok Tengah (190), Kota Bima (146), serta Sumbawa Barat (99 kasus), “kata
Anuar di Surabaya utara, 30 April 2025.
Khairul Anuar. Saat ini masih menuntut ilmu sebagai Mahasiswa di ITSKes
Muhammadiyah di Lombok Timur. menilai bahwa instansi terakit belum menjalin kerjasama masih hanya sebatas koordinasi oleh Dinas Pemberdayaan. Perempuan dan Perlindungan Anak
Keluarga Berencana (DP3AKB) dan
Pendidikan di bawah naungan kemenag dan pendidikan dan kebudayaan,”katanya
Khairul Anwar mendorong instansi terkait dapat
menjalin kerjasama dan diharapkan bisa secara berasama-sama merumuskan untuk melakukan pencegahan dan melibatakan pihak kepolisian dengan Ormas/NGO/LSM dan para
tokoh agama. Tokoh masyarakat para
pemuda desa dan kecamatan, lembaga yang ada di tingkat kecamatan dan Desa. melibatkan
orang tua di sekolah. Dalam upaya melakukan pencegahan dan penanganan kasus pelecehan di
sekolah,”ujarnya
Melakukan pencegahan agar tidak terjadi pelecahan
dan bullying di sekolah. Wajibkan seluruh sekolah untuk menjalin
kerjsama dengan para orangtua, masyarakat di sekitar sekolah itu yang paling utama
yang harus dilakukan, Memberikan peran terhadap orangtua dan masyarakat
dilingkungan sekolah agar bisa sama-sama mengawasi dan melindungi anak”tegasnya
Dengan melibatkan orang tua dan masyarakat
setempat, sekolah dapat lebih efektif dalam memantau dan melindungi anak-anak
di sekolah, serta memberikan dukungan yang lebih baik. mengutamakan mencegah
kasus serupa di lingkungan pendidikan, supaya anak-anak terhindar dari
perundungan dan pelecehan seksual dan lainya,"Tutup Kairul Anwar
0 Comments