Breaking News

Aktifis Buruh Migran NTB, Mendukung Langkah Gubernur Melebur DP3AKB Ke Dinas Sosial Dan Kesehatan.!


Lombok Timur-Rencana Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk melebur Dinas Pemberdayaan perlindungan Perempuan dan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) ke Dinas Sosial jadi perbicangan publik,

Usman, S.Pd, Aktifis Buruh Migran Indonesia Nusa Tenggara Barat mendukung langkah gubernur melebur Dinas Pemberdayaan perlindungan Perempuan dan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB)’

Pemberdayaan, perlindungan perempuan dan Anak (P3A) ke Dinas Sosial sementara keluarga berencana (KB) ke Dinas kesehatan kata Usman,“Ahad,13 April 2025.

Menurut Usman terkait isu anak dan perempuan dalam perlindungannya tidak boleh selesai diidentifikasi, tidak bisa selesai hanya sebatas diskusi, harus mengintervensi upaya perlindungan anak dan perempuan. Otoritas yang memiliki perangkat untuk melakukan intervensi pada Dinas Sosial.

Selama ini permasalahan perempuan dan anak seringkali hanya berhenti pada tahap diskusi dan identifikasi tanpa tindak lanjut yang konkret. agar lebih aplikatif melalui dinas yang memiliki instrumen pelaksana menjadi sangat penting.”tegas Usman

Karena pengalaman kami saat mendampingi eks korban eksploitasi, korban pelecehan korban penyiksaan dan sakit, buruh migran perempuan dan di bawah umur kita mutar-mutar  ke DP3AKB, jika sakit ke Dinas Kesehatan dan akan rehabilitasi ke dinas sosial,, agar tidak lagi seperti itu sangat bagus di gabung saja ke dinas sosial dan ke dinas kesehatan,”ungkapnya.

"Sebagai aktivis buruh migran, Usman sangat mendukung langkah Gubernur melebur DP3AKB ke dinas sosial dan dinas kesehatan. Langkah ini akan membuat peran perlindungan perempuan dan anak agar lebih terarah dan fokus.

Dengan penggabungan ini, pelayanan perlindungan perempuan dan anak dapat lebih efektif dan efisien. langkah ini akan membawa dampak positif bagi masyarakat, terutama perempuan dan anak-anak yang rentan.”beber usman

Usman berharap langkah ini diikuti dengan peningkatan kapasitas dan sumber daya bagi dinas sosial untuk menjalankan peran perlindungan perempuan dan anak dengan lebih baik."

Dengan pemisahan tugas seperti itu, akan fokus dapat lebih jelas:

-Dinas Sosial fokus pada pemberdayaan dan perlindungan perempuan dan anak, seperti penanganan kasus kekerasan, dukungan bagi perempuan dan anak korban, serta program pemberdayaan ekonomi perempuan.

-Dinas Kesehatan fokus pada program Keluarga Berencana (KB), seperti penyediaan layanan kesehatan reproduksi, konseling KB, dan distribusi alat kontrasepsi.

Dengan gabungnya ke dinas ini akan dapat lebih fokus dan efektif dalam menjalankan tugasnya, sehingga tujuan perlindungan perempuan dan anak serta peningkatan kesehatan reproduksi dapat tercapai dengan lebih baik.

Program Keluarga Berencana (KB) di Dinas Kesehatan sangat relevan dan sejalan dengan tujuan kesehatan masyarakat. KB dapat membantu, Meningkatkan kesehatan ibu dan anak, Mengurangi angka kematian ibu dan bayi, Meningkatkan kualitas hidup keluarga dan Mengoptimalkan jarak kelahiran yang sehat.

Dengan adanya program KB di Dinas Kesehatan, masyarakat dapat memperoleh akses yang lebih mudah ke layanan kesehatan reproduksi dan informasi yang tepat tentang KB.”Tutup Usman


0 Comments

© Copyright 2023 - Suara Konsumen Indonesia