Mataram.NTB-Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Nusa Tenggara Barat telah mengungkap kasus terkait ada oknum Sponsor/Calo merekrut Calon Pekerja Migran Indonesia (PMI).
“Ada CPMI meminta didampingi
telah di rekrut/mendaftar di salah satu Perusahaan Penempatan Pekerja Migran
Indonesia (P3MI) di Nusa Tenggara Barat melalui calo/sponsornya bekerja di
ladang kelapa sawit di negara Malaysia kata Usman Ketua SBMI NTB pada hari kamis 20 /2/2025
Usman mengungkap oknum
calo/tekongnya kongkalikong dengan salah satu oknum P3MI merekrut calon pekerja
migran Indonesia (PMI) dengan modus "zero cost".”katanya
Menurut informasi yang diperoleh
dari cpmi keluarganya, oknum calo/tekong tersebut telah bekerja sama dengan
oknum P3MI untuk melakukan rekrutmen calon PMI dengan janji-janji palsu tentang
pekerjaan yang menguntungkan di luar negeri dengan biaya "zero cost",
yang berarti tidak ada pungutan atau biaya yang harus dikeluarkan oleh calon
PMI.
Namun, setelah calon PMI lolos
seleksi, mereka dipaksa untuk membayar sejumlah uang kepada oknum calo/tekong
dan P3MI dengan alasan biaya administrasi, biaya tiket, biaya pelatihan dan
biaya lain-lain. Dengan alasan yang CPMI akan di tempatkan di Perusahaan kecil
jadi harus bayar separuh sekitar 6 sampai 8 jutaan, seharusnya biaya tersebut
sudah ditanggung oleh pihak pemberi kerja karena zero cost, “ungkapnya.
Dengan demikian, calon PMI
tersebut di takut-takuti jika tidak melunasi pembayaran tidak akan diberangkatkan , jelas CPMI ini jadi korban penipuan
oleh oknum calo/tekong dengan salah satu oknum P3MI.”beber Usman
jika zero cost sambung Usman, geratis
tidak ada pungutan apapun dari pihak PT maupun melalui sponsor mereka, jika
diminta uang silahkan CPMI dan keluarganya lapor ke Instansi terkait atau bisa
melalui Ormas/LSM/NGO untuk di didampingi,
Masyarakat dihimbau untuk
berhati-hati dan jangan mudah percaya pada janji-janji palsu tentang pekerjaan
di luar negeri. Selain itu, pemerintah juga diminta untuk meningkatkan
pengawasan dan regulasi terhadap oknum calo/tekong dan P3MI untuk mencegah
kasus serupa kedepanya.
0 Comments