Breaking News

Pengakuan Oknum Honda Disnaker Jadi Calo PMI, ‎SBMI NTB Minta Polres Usut Tuntas

Lombok Timur-Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Nusa Tenggara Barat, Usman minta Polres Lombok Timur untuk membongkar kasus pengiriman Pekerja Migran Indonesia yang melibatkan oknum Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lombok Timur Propinsi Nusa Tenggara Barat..

Hal ini tentunya sebagaimana pengakuan oknum tenaga honorer Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lombok Timur yang merupakan pelaku pembunuhan istrinya sesama honor di Dinas yang sama. Kata Usman pada hari Jumat (21|6)24).

"Dari pengakuan oknum tenaga honda yang menjadi pelaku pembunuhan istri menjadi calo pengiriman Pekerja Migran Indonesia," tegas Usman,

Ia mengatakan oknum tenaga honda itu menjadi calo PMI mengirim nya ke luar negeri tentunya tidak berani melakukan tindakan yang sangat berbahaya itu kalau tidak ada pejabat penting di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lotim yang membekingnya ini harus di usut tuntas, jangan sampai instansi yang seharusnya melakukan pendampingan dan pelindungan terhadap PMI yang menjadi pelaku,

Pengakuan oknum honor daerah di dinas tenaga kerja teransmigrasi yang telah menjadi calo sejak tahun 2021 lalu dengan telah membantu sekitar 40 orang lebih calon PMI bekerja di luar negeri sebagaimana yang saya baca di media, akan tapi ada sekitar belasan orang belum diberangkatkan namun uang orang sudah diambil oleh oknum tenaga honorer ini sehingga ditagih uangnya kembali.‎

Maka dengan adanya pengakuan ini tentunya menjadi jalan masuk bagi Polres Lotim untuk mengusut dan membongkar kasus pengiriman PMI tersebut, dan tidak mungkin oknum tenaga honda berani kalau tidak ada pejabat penting dibelakangnya," ujarnya.

Oleh karena itu lanjut Usman, kami SBMI Nusa Tenggara Barat akan mengawal kasus ini demi terbongkarnya dan terkuaknya kasus pengiriman PMI yang melibatkan pihak oknum di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lotim inib harus di bersihkan, kami akan kawal kasus ini sampai tuntas.

0 Comments

© Copyright 2023 - Suara Konsumen Indonesia