Breaking News

Di Duga PMI Korban TPPO, SBMI Loteng Akan Laporkan Perekrut Ke APH

Lombok Tengah-Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), memberikan pendampingan kepada salah seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang tekah di kirim ke Arab Saudioleh perekrtunya.

Saleh Hambali Sekretaris SBMI Lombok Tengah, menerima aduan dari keluarga korban Hatmawati, 30 tahun, warga Dusun Berembeng, Desa Pengenjek, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat  untuk di laporkan ke Kepolisian dan BP2MI NTB, 

Saat ini, Hatmawati di penampungan PMI di Riyadh Arab Saudi, dalam keadaan sakit pasca menjalani operasi usus buntu.” PMI ini (Hatmawati-red), tidak bekerja dan kondisinya baru selesai menjalani operasi usus buntu. Dia ingin pulang, karena sakit dan tidak bekerja, tapi sampai dengan saat ini belum ada respon dan niat baik dari oknum P3MI yang memberangkatkannya ke Arab Saudi. Kami menduga, PMI ini korban TPPO dan diberangkatkan ke Timur Tengah secara non prosedural,”ungkap Sekretaris SBMI Lombok Tengah, Saleh Hambali usai berkonsultasi ke Satgas TPPO Polres Lombok Tengah, Rabu, (17/1/2024).

Saleh mengungkapkan, setelah berkonsultasi terkait dengan dugaan TPPO dengan korban Hatmawati, Satgas TPPO Polres Lombok Tengah menyarankan kepada SBMI untuk berkonsultasi dan laporkan juga ke B2MI NTB di Mataram, agar cepat ada solusi pemulangan Hatmawati (PMI), dan Oknum Perekrtunya di proses hukum” ungkapnya.

Saleh menambahkan, mendorong Kepolisian agar menindaklanjuti kasus ini dengan tegas kepada para perekrut yang masih berkeliaran dan terus merekrut sampai hari ini, mengusut tuntas dan membongkar sindikat TPPO sehingga ke depan tidak ada lagi korban yang dipekerjakan ke luar negeri,” tegasnya.

Hatmawati diberangkatkan oleh oknum tekong berinisial H SR ke Timur Tengah pada februari 2023  dan bekerja sebagai pembantu rumah tangga. “Diberangkatkan ke Riyadh, selama bekerja baru sekali terima gaji, dan sudah tiga kali ganti Majikan. Dan sekarang sudah 4 bulan sakit setelah operasi usus buntu saat ini di penampungan, mau pulang tapi tidak ada jawaban dari tekong yang memberangkatkannya,” ungkap Saiful Bahri, suami dari PMI Hatmawati.

Saiful berharap, istrinya bisa segera dipulangkan dari Riyadh ke kampung halamannya. “ Saya juga tetap meminta tanggung jawab tekong. Pulangkan istri saya, apalagi sekarang istri saya sekarang sedang sakit dan berada di penampungan,” harapnya

0 Comments

© Copyright 2023 - Suara Konsumen Indonesia