Siswa SMKN 1 Selong saat mengikuti pelatihan di Kodim 1615/Lotim. |
Lombok Timur - Kepala SMKN 1 Selong Abdul Wahid melalui Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Khairul Hidayat, S.Pd., menyampaikan sebanyak 343 orang siswa-siswi akan menjalankan pelatihan di Kodim 1615/Lotim yang dibagi dalam tiga gelombang dan semuanya kelas XII dari tiga jurusan yaitu bangunan, otomotif dan mesin. Jumaat (17/11).
"Dalam waktu dekat sekitar bulan Januari tahun depan, mereka akan melaksanakan PKL (praktek kerja lapangan) selama tiga bulan, dan ini harus dipersiapkan mulai sekarang," ujarnya.
Khairul mengatakan, dipilihnya Kodim sebagai tempat pelatihan dan pembinaan bagi siswa-siswinya sebagai salah satu upaya untuk memenuhi tuntutan dunia usaha dan industri terutama kesiapan mental, disiplin dan rasa tanggung jawab.
"Selain mereka harus mengusai ilmu pengetahuan secara teori maupun praktek, namun anak-anak ini juga harus memiliki mental yang kuat, disiplin dan tentu rasa tanggung jawab dalam setiap kegiatan yang mereka lakukan," paparnya.
Setelah mereka keluar dari Kodim ini, semoga mereka memiliki sifat-sifat yang dimaksud untuk dimanfaatkan dalam dunia usaha maupun industri baik di perusahaan ataupun secara mandiri, pungkasnya.
Komandan Kodim 1615/Lotim Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro saat memberi materi mengatakan ratusan siswa-siswi SMK Negeri 1 Selong diberikan pelatihan dan penyiapan mental dan karakter yang kuat, disiplin, jujur dan bertanggung jawab sesuai budaya kerja dalam dunia industri.
Usai memberikan materi Penguatan Wawasaan Kebangsaan, Dandim 1615/Lotim juga menambahkan pemahaman wawasan kebangsaan menjadi hal yang sangat penting untuk menghadapi berbagai tantangan dan perkembangan teknologi di era digital seperti sekarang ini.
Lebih Lanjut, Dandim menjelaskan saat ini kita sudah berada di era 5.0 yaitu era society atau masyarakat 5.0 yang menjadikan manusia sebagai obyek atau pusat yang mengendalikan kemajuan ilmu dan teknologi.
Era industri 4.0 membuka arus informasi dan globalisasi dari seluruh dunia yang memberikan peluang besar masuknya berbagai informasi seperti masuknya ideologi lain yang dapat mengkikis ideologi bangsa dan nilai-nilai luhur Pancasila, masuknya budaya asing dan tindak kejahatan dalam dunia maya, tukasnya.
Terkait hal ini Bayu mengingatkan kepada seluruh komponen masyarakat terhadap pentingnya memahami dan meningkatkan sikap nasionalisme dan patriotisme dalam berbangsa dan bernegara dengan melestarikan budaya dan nilai-nilai luhur yang sudah mengakar dalam sanubari anak bangsa dan menolak hal-hal yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
0 Comments