Breaking News

Diduga Habisi Uang Nasabah dan Jama’ah Umroh 20 Milyar, AFPRL Demo Diretur BMT AL-Hasan Di Kantornya


LOMBOK TIMUR— Aliansi Fron Pembela Rakyat (AFPR) Lombok Timur bersama Ratusan Warga, (korban) di Lombok Timur melakukan Demonstrasi di Kantor Pusat BMT Al- Hasan yang bertempat di Dusun Sukamandi Baru Desa Lenek Baru Kecamatan Lenek Kabupaten Lombok Timur Propinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis, 26/10/2013.

Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) NTB, Forum Rakyat Bersatu (FRB) NTB, AMIS Lotim, LMND, tergabung Aliansi Fron Pembela Rakyat Lombok Timur bersama ratusan warga tersebut menuntut agar uang mereka segera di kembalikan, hanya di janjikan  namun tak kunjung di kembalikan, sehingga merasa di tipu beramai- ramai geruduk kantor Pusat BMT Al-Hasan.

“Eko Rahadi, SH, dalam orasinya menyampaikan Uang tidak sedikit yang di duga di habiskan untuk main selot tidak main - main uang 20 milyar. Direktur BMT Al-Hasan agar betanggung jawab dan segera di tangkap,”Tegasnya

“Masyarakat yang datang hari ini yang sudah di tipu sekitar 200 orang dan nasabah di tipu sekitar Tiga Ribu (3000) lebih,” Katanya.

Ia menyebut, Direktur BMT Al-Hasan hanya menjanjikan nasabah saja untuk mengganti uang nya namun hanya janji saja.

Sementara itu Yustia Mukmin, SH, (Yuza) menyampaikan Kami meminta kepada Polres Lombok Timur agar segera menangkap Direktur BMT Al-Hasan,” Tegasnya.

“Kalau APH tidak bertindak maka kami yang akan menggeret Direktur Al-Hasan dan menyerahkan nya ke pihak yang berwajib,”Tandasnya. 

Muhammad Hamzani, (Ketua LMND/Mahasiswa) mengatakan Direktur BMT AL-Hasan harus segera di amankan dan di proses agar segera titik terang mengenai uang nasabah di kembalikan, dalam penyampaian orasinya agar para nasabah tidak melakukan hal yang tidak di inginkan Karena uang mereka hampir 20 milyar lenyap begitu saja kemana uang-uang mereka yang telah di tabung di BMT AL-Hasan tersebut, bebernya.

Khairul Azmi ketua (AMIS Lotim) dalam orasinya menyampaikan BMT AL-Hasan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Lombok Timur segera di tutup dan cabut ijin nya agar tidak ada korban lagi, karena menurutnya hingga kini masih beroprasi dan bahkan di duga membuat Koperasi dengan nama yang berbeda di Lombok Timur, “tegasnya.

“Jika Dinas Koperasi dan UMKM Lombok Timur tidak ada tindakan nya, maka kami duga Dinas Koperasi dan UMKM Lombok Timur tidak memiliki Keberanian untuk itu hanya beralasan ranahnya Dinas Koperasi dan UMKM Propinsi, dan tidak memikirkan masyarakat Lombok timur harus dilindungi tidak menjadi korban,

sementara itu Angga Rizka, mantan ketua LMND Lombok Timur menyampaikan jika BMT AL-Hasan ini di biarkan terus beoprasi jagan salahkan kami nanti bersama semua korban BMT AL-hasan melakukan hal yang tidak di ingikan karena kemarahan dari para korban uang meliyaran mereka lenyap begitu saja, “ungkapnya

Kamaruzzaman, juga meminta kepala depag Lombok Timur untuk segera bertindak untuk menyelematkan korban Calon umroh yang telah di korbankan dan melakukan pemanggilan untuk meminta di kembalikan uang jama’aah umroh tersebut, “tegasnya,

“Kemenag lotim harus melakukan sosialisasi, pendataan terhadap Travel Umroh mana yang benar-benar agar masyarakat tidak menjadi korban, niatnya mendaftar umroh namun tertipu,

Sementara di tempat yang sama Usman, ketua SBMI/HIMPAUDI NTB mengatakan kemenag harus cepat melakukan aksi nyata agar tidak ada korban terus berjatuhan niat suci mereka mendaftar umroh tidak di tipu, dan harus membuat edaran  di lengkapi dengan data travel umroh yang benar-benar memberikan pelayanan yang syah dan terbaik bagi masyaraklat Lombok timur, “tegasnya

Usman menambahkan, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Lombok timur harus segera buat sudarat edaran terkait koperasi dan jelaskan mengenai koperasi karena masyarakat awam kurang faham tentang koperasi dan memberikan tempo 5 hari, jika dalam 5 hari Dinas Koperasi tidak ada tindakan, sebaiknya mereka mundur karena masyarakat Lombok Timur banyak yang menjadi korban oleh ulah oknum Koperasi di Lombok Timur bukan oleh BMT AL-Hasan saja,

 

 

 

 

0 Comments

© Copyright 2023 - Suara Konsumen Indonesia