Breaking News

SBMI NTB, Janji Gaji Tinggi, Cepat Berangkat, Hati-hati Modus TPPO

Lombok Timur, Aksi para pelaku tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atau human trafficking, saat ini modus kejahatannya menggunakan media sosial (Medsos) untuk menggaet korbannya. Melalui medsos oleh para pelaku TPPO mudah memalsukan identitasnya.

Usman, S.Pd, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Nusa Tenggara Barat mengatakan masyarakat harus berhati-hati ketika berselancar di medsos. Terutama terkait dengan tawaran lowongan kerja (loker) di luar negeri, yang gajinya fantastis atau tidak masuk akal juga menawarkan sejumlah uang untuk keluarga yang di tinggal dan untuk uang saku selama di perjalanan, “ungkapnya,

“Hati- hati dan jangan mudah terjerumus apa yang disajikan di medsos. Terutama terkait tawaran kerja di luar negeri, karena bisa saja terjebak jaringan sindikat perdagangan orang lintas negara,” ungkapnya, (Jum’at, 1 September 2023),

Lanjut Usman karakteristik modus kejahatannya kebanyakan dengan sasaran perempuan dan anak usia remaja. Juga perempuan yang masih bersuami yang menjadi PMI, Maka itu diperlukan kesadaran masyarakat untuk tidak mudah percaya dan terjebak. “katanya,

“Kasus TPPO ini memang marak terjadi. Itu semua karena pengetahuan akan literasi pencari kerja, atau informasi lowongan pekerjaan begitu sempit, sehingga ketika ada tawaran menggiurkan langsung percaya begitu saja,” tukasnya.

Masyarakat perlu mengecek terlebih dahulu kebenarannya sebelum memutuskan untuk mendaftarkan diri Seperti meneliti profil perusahaan, bergerak di bidang apa. Lalu alamat kantornya karena ada oknum LPK dan Perusahaan lain yang tidak boleh mengirim CPMI juga ikut merekrut CPMI iming-iming bisa memberangkatkan jalur Umrah dan melancong,  

Selain itu perlu berkoordinasi terlebih dahulu kepada pihak-pihak yang berkompeten, Instansi terkait, atau yang bisa memberikan informasi sejelas-jelasnya, sehingga tidak salah melangkah.

“Bila mencurigai sesuatu yang mengarah ke perdagangan orang, maka masyarakat jangan ragu untuk melapor kepihak berwajib, langsung ke Satags TPPO sehingga aparat penegak hukum bisa menelusuri,” ujarnya.

Karena para pelaku tetap mencari kesempatan untuk mendapatkan korban, kami menghimbau kepada masyarakat tetap hati-hati agar tidak terjebak oleh bujuk rayu para oknum pelaku TPPO karena jangan sampai setelah jadi korban baru akan menyesal, karena para pelaku juga meminta uang tebusan pada keluarga korban, “tutup Usman ketua SBMI NTB

 

0 Comments

© Copyright 2023 - Suara Konsumen Indonesia