Breaking News

Lalu Anugrah Bayu Adi, Kades Dua Periode, Maju Jadi Caleg Gerindra, Ingin Perubahan

Lalu Anugerah Bayu Adi mantapkan diri maju sebagai calon legislatif (caleg) Lombok Timur untuk daerah pemilihan (Dapil) 2, kecamatan Sakra, Jerowaru, Keruak, Sakra Timur dan Sakra Barat.
 
Sebagai calon Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Timur, melalui partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Dan mengambil nomor urut terakrir yaitu nomor 11.

sosok mantan kepala Desa 2 priode ini maju menjadi calon dewan perwakilan rakyat (DPRD) Lombok Timur karna terpanggil ingin mengabdi tidak hanya di desa sakra saja, dan ingin membangun Lombok Selatan.

Tidak bisa di pungkiri tokoh yang satu ini sudah di kenal dimana mana dengan gaya nyentriknya yaitu rambut gondrong, di kenal dengan sopan santun serta selalu tersenyum serta gayanya yang apa adanya.

kalau di lihat dari keturunan nya Lalu Anugrah Bayu Adi ini adalah Cucu dari Datu Moter yaitu kepala pemerintahan daerah pertama di Lombok, jadi tidak heran kalau ketokohan kakeknya mengalir seperti air.

Di zamannya datu moter di kenal dengan gaya kepemimpinanya yang tegas , begitu juga dengan Lalu Anugrah Bayu Adi membawa Desa Sakra menjadi Desa yang Aman nyaman dan berbudaya.

Lalu Anugra bayu adi yang sapaan akrabnya Miq Uge memantabkan diri maju menjadi Calon Dewan perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok timur karna miris melihat kondisi kebatinan Lombok Selatan saat ini.

Dia ingin membangun Lombok Selatan agar menjadi Daerah yang di kenal Luas serta maju dalam hal apapun, kita harus siap mengawal setiap denyut nadi kehidupan masyarakat dalam segala aspek,sehingga masyarakat yang kita cintai ini menjadi maju dalam berfikir dan menjadi masyarakat yang melek informasi serta memiliki daya saing yang tinggi dari segala sektor serta tidak terpaku pada pertanian saja karna cepat atau Lambat Kabupaten Lombok Selatan pasti akan terbentuk.

Lalu Anugrah Bayu Adi mengingatkan dan berharap kepada masyarakat harus cerdas dalam menentukan pilihannya, dan hindari praktik praktik demokrasi yang tidak santun dan arogan dalam money politik.

0 Comments

© Copyright 2023 - Suara Konsumen Indonesia