Lombok Utara, – Kapolres Lombok Utara AKBP I Wayan Sudarmanta SIK. MH. Bersama-sama dengan Wakil Bupati Lombok Utara Dani Karter Febrianto Ridawan, ST. M.Eng dan beberapa Instansi terkait menerima audiensi pengusaha (pelaku) pariwisata dan pengusaha fastboad bertempat di di aula Sekda KLU, Selasa (18/10/2022).
Kegiatan audiansi yang dilakukanoleh para pengusaha wisata dan pengsaha fastbord kepada Pemerinah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Utara (KLU) membahas tentang adanya surat rekomendasi Bupati Lombok Utara tentang titik pemberangkatan kapal cepat menuju Bali dengan metode One Way Get System.
Pemerintah Kabupaten Lombok Utara akan mendengarkan apa yang menjadi permintaan dan keinginan pelaku wisata baik itu pengusaha wisata dari Gili maupun pengusaha Fastboad sehubungan dengan beberapa informasi yang beredar terkait dengan Surat Edaran (SE) Bapak Bupati tentang kenyamanan dan keamanan wisatawan menggunakan transportasi laut.
Adapun penyampaian dari Ketua Asosiasi perhotelan Lalu Kusnawan mengatakan bahwa pihaknya dari Asosiasi tidak berpihak kepada salah satu pihak,
'Baik dari Koperasi ataupun fastboat namun lebih kepada kemajuan wisata dan atas kejadian ini telah terjadi penurunan kunjungan wisatawan dengan adanya keluhan beberapa wisatawan yang viral di medsos. Kami ingin persoalan ini diselesaikan untuk kemajuan wisata, jangan berdalih menaikkan PAD namun mengorbankan costumer" tegasnya.
Disampaikannya juga dimana pihaknya juga turut memyumbang PAD terbesar. "Kita akan sangat sulit mengembalikan kembali apabila permasalahan ini tidak segera di selesaikan" tandasnya
Dilain pihak, perwakilan pengusaha Ahmad mengatakan bahwa pihaknya tidak ada hubungannya dengan permasalahan internal baik KKB, fastboat dan Syahbandar,
"Kami hanya fokus untuk kenyamanan dan keamanan costumer/tamu, kami sudah menerima pesan dari beberapa agen untuk tidak mempromosikan Gili" ungkapnya.
Dirinya juga berharap untuk di stop Surat Edaran tersebut sambil menunggu solusi tersebut, karena satu hari dapat merusak 10 tahun,
Kalau permaslahan retribusi dapat kita duduk bersama untuk mencari solusi, intinya kita fokus untuk keamanan dan kenyamanan tamu yang terpenting" ujarnya menegaskan
Sementara itu, perwakilan investor warga negara Asing (WNA) atas nama Brendan asal Australia yang merupakan owner My Mate Place dan Mr. Pauolo asal Italy owner Kalaydo Villa yang intinya sebagai pengusaha di Gili Trawangan tentunya sangat bergantung dengan wisatawan yang datang berlibur di Gili. Namun dengan kejadian kemarin dimana terjadi penumpukan dan dimana di ketahui para turis yang berlibur ke gili berburu dengan waktu
"Sehingga menimbulkan komplain dari para wisatawan.Tentunya ini akan mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke gili jika kebijakan yang ditetapkan tidak memberikan kenyamanan" tukasnya
Terpisah salah seorang warga masyarakat Pemenang Bimbo Asmuni menyampaikan, bahwa pihak pengusaha harus memahami keberadaan transportasi laut yang lokal dan jangan berpihak kepada pengusaha hanya memikirkan kemakmuran sendiri.
"Karena kami pun sebagai masyarakat lokal tidak pernah keberatan dengan kehadiran investor" terangnya
Menanggapi semua itu Wakil Bupati Lombok Utara Danny Carter Febrianto Ridawan ST M.Eng mengatakan dari Pemda menerima masukan dan saran guna perbaikan sistem pelayanan di destinasi wisata kedepan
"Kami dari pemerintah ingin membuat regulasi agar mendapat nilai positif dari destinasi wisata, permasalahan Gili karena banyak elemen wisata disana kami harus diberikan masukan dan saran untuk kedepan lebih baik" imbuh Wabup.
Ia menambahkan Sehubungan dengan kebijakan yang dikeluarkan Bapak Bupati itu merupakan salah satu uji coba yang dilaksanakan dalam melakukan pembenahan system.
"Kami akan tindak lanjuti segala masukan- masukan yang sudah disampaikan oleh para pengusaha, terkait kebijakan dalam waktu dekat akan melakukan evaluasi terkait uji coba yang dilaksanakan dan evaluasi dari segala masukan dari pengusaha gili. Marilah kita bersama-sama menjaga kondusifitas khususnya didaerah destinasi wisata tiga gili, kami janjikan secepatnya akan memberikan keputusan terkait permasalah transportasi antar tiga gili" tandas Wabup Danny
Dalam pada itu, Kapolres Lombok Utara AKBP I Wayan Sudarmanta SIK MH berharap supaya kejadian ini tidak terulang kembali, dikarenakan sudah dua kali terjadi dan ini akan berdampak kepada kujungan wisata terutama ke Kabupaten Lombok Utara dan khususnya di 3 gili yang ada di Kabupaten Lombok Utara.
"Disamping itu juga, kita beberapa bulan ke depan, NTB akan menghadapi event Internasional WSBK dan ada kegiatan G 20 juga di Bali dimana Lombok merupakan pulau sebelah akan berdampak atas event besar tersebut dan kami Kapolres Lombok Utara berharap agar permasalah ini di selesaikan bersama dan saling menahan diri dan jangan sampai ada perdebatan di depan publik, apalagi dipepan wisatawan yang akan berdampak kepada kunjungan wisata ke wilayah kita ini" imbuh Kapolres.
Dalam kesempatan itu, juga Kapolres mengimbau untuk kenyamanan agar pelayanan yang sudah dijalankan dari dahulu agar dilaksanakan dahulu supaya tidak ada persoalan dan meluas menjadi besar, seandainya jika ada kebijakan yang akan di keluarkan agar dilakukan pembahasan terlebih dahulu dan dilakukan sosialisasi
"Agar tidak terjadi seperti kemarin dikarenakan memberikan dampak yang sangat besar bagi wisatawan lokal maupun mancanegara" tutup Akbp Sudarmanta
0 Comments