MATARAM, - Sebanyak empat klub baru dipastikan bakal meramaikan kompetisi Liga 3 Asprov PSSI NTB. Putusan untuk menambah peserta klub, yang dari awalnya hanya 14 klub, kini bertambah menjadi total sebanyak 18 klub yang diputuskan melalui Kongres Biasa Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI NTB, Minggu (24/10) di Hotel Golden Palace, Mataram.
Empat klub yang disahkan tersebut antara lain Lombok FC, Bintang Kejora, Hanzanwadi dan Galaxy FC.
Ketua Asprov PSSI NTB Mori Hanafi M.Comm mengatakan, empat klub baru tersebut diputuskan setelah melalui verifikasi persyaratan yang cukup panjang. Dimana, empat klub tersebut sebelumnya telah mengantongi rekomendasi dari Askabnya masing-masing.
"Setelah diputuskan di Kongres biasa ini, maka secara otomatis mereka resmi menjadi anggota PSSI NTB dan tinggal kita ajukan ke PSSI Pusat," ujar Mori Hanafi menjawab wartawan, Minggu (24/10)
Menurut Wakil Ketua DPRD Prov. NTB ini, sebenarnya ada lima klub yang telah mendaftar untuk disahkan dalam forum Kongres Asprov PSSI NTB kali ini. Namun ada satu klub yang tidak bisa disahkan karena masalah administrasi.
Menindak-lanjuti keputusan Kongres PSSI NTB, gelaran Liga 3 diharapkan akan mulai berlangsung pada minggu keempat bulan Nopember yad.
"Kalau sesuai jadwal, kompetisi Liga 3 PSSI Rayon NTB akan mulai kick off-nya pada tanggal 24 November yad, dan selesai pada 19 Desember. Itu sesuai jadwal dari PSSI Pusat," kata Mori.
Terkait tuan rumah dalam gelaran kompetisi Liga 3 Rayon NTB itu. Ia mengaku, baru dua wilayah di Pulau Sumbawa yakni Dompu dan KSB yang sudah secara resmi mengajukan diri sebagai tuan rumah.
Sementara di Pulau Lombok, belum ada Asprov yang mengajukan hal tersebut.
"Tapi, ada 2 tempat yang akan kita lakukan di Pulau Lombok untuk menjadi lokasi tuan rumah. Nanti, ada Tim dari Asprov PSSI NTB yang akan turun melakukan verifikasinya," tegas Mori.
Ia berharap, adanya penambahan empat klub baru tersebut akan membuat kompetisi Liga 3 di NTB akan lebih berkualitas dan mengarah ke kondisi yang lebih baik. Terlebih, di tahun 2025, PSSI NTB akan fokus melakukan penataan organisasi dan kompetisi secara radikal.
"In syaa Allah, pendanaan PSSI NTB juga akan kita akses melalui APBD Pro. NTB dan pihak sponsor. Pastinya, pengelolaan PSSI akan terkelola dengan baik setelah kita mencabut moratorium anggota baru PSSI untuk tahun-tahun berikutnya," jelas Mori.
Mori mengatakan bahwa dengan penataan dan pengelolaan klub yang lebih baik, maka klub NTB akan bisa tampil di Liga 2 hingga kasta tertinggi di Liga utama PSSI. Apalagi, keberhasilan kontingen Futsal NTB yang baru pertama kali ikut masuk PON Papua berhasil meraih medali Perunggu.
"Untuk teknis pertandingan di Liga 3 PSSI NTB, akan kita buat skema dua pertandingan di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa secara terpisah. Nantinya, dua besar klub terbaik di rayon Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok akan kita adu di satu tempat untuk merebut titel 2 klub yang akan mewakili NTB di level liga dua kompetisi PSSI Pusat," jelas Mori.
"Nanti, juara dari Liga 3 Rayon NTB, akan digabungkan dengan sebanyak 64 klub di Indonesia. Dan kita berharap dari 8 klub yang bertanding di Liga 2, ada yang berasal dari NTB," sambung dia.
Sementara itu, Presiden klub sepakbola Lombok Football Club (LFC), H. Bambang Kristiono, SE (HBK) mengaku, berterima kasih kepada seluruh pengurus Asprov PSSI NTB dan Askab PSSI di seluruh wilayah NTB yang telah menerima klub LCF sebagai anggota di keluarga besar PSSI NTB.
"Diterimanya LFC sebagai peserta Liga 3 PSSI NTB adalah sebuah kehormatan dan kebanggaan tersendiri, semoga LFC bisa berkontribusi, dan terlibat langsung dalam pembinaan sepakbola profesional. Saya pastikan, sudah saatnya, NTB mampu bertarung di level yang lebih tertinggi sepakbola nasional," tegas HBK pada sesi Jumpa Pers di Arena Kongres Biasa PSSI NTB.
Wakil Ketua Komisi 1 DPR RI ini memastikan, bahwa pihaknya akan siap menjunjung asas fair play, dan berkompetisi secara profesional.
"Pastinya, antara klub-klub yang lama dan tiga klub yang lain, kami siap membangun kemajuan dan kehormatan sepakbola NTB. Dan yang utama, kita siap menjadi Juara," kata HBK
Ketua Badan Pengawas dan Disiplin (BPD) Partai Gerindra itu kemudian menambahkan bahwa sejak awal Ia ingin merintis klub sepakbola yang modern, profesional, dengan tim work yang handal.
Oleh karena itu, HBK pun, memutuskan untuk studi bading sepakbola ke beberapa negara Eropa dan bertemu dengan para nara sumber, pelatih, dan pengurus klub di Eropa.
Bahkan, Ia pun berjanji, sebelum LFC bertanding ke level Liga 3 Asprov PSSI NTB, pihaknya akan juga belajar pengelolaan sepakbola ke negara Brazil bersama Juru Bicara dan Humas LFC , Rannya Agustyra Kristiono.
"Sepakbola itu merupakan salah satu alat atau tool untuk mempersatukan masyarakat.
Makanya, saya ingin agar dari NTB itu, ada klub sepakbola yang menjadi perwakilan berkompetisi di tingkat yang lebih tinggi.
Dan dengan adanya LFC ini juga diharapkan akan ada sarana hiburan alternatif yang bisa menggairahkan semangat persatuan seperti halnya yang ada di negara-negara maju," tandas HBK.
0 Comments