Breaking News

PIB dan Ekonomi Proteksi Untuk Masyarakat NTB

Jangan dengarkan kata orang jika ingin maju. Bagus atau jelek, jalani saja. Kalau jelek ya dievaluasi di tengah jalan. Sebab dengerin kata orang itu ndak ada habisnya. Bahkan kita tidak bergerak sekali pun, itu tetap akan dikomentari: "Ini orang masih hidup atau sudah mati, kok cuma diam saja gerakannya." Maka itu, ikuti kata hatimu. Follow your heart. Kata Rasulullah “Istafti Qolbak.”

******

Ekonomi Protektif: Sebuah Rintisan

Keluarga kita hendaknya tidak beli di luar toko sesama keluarga, untuk apa? Para anggota kita disarankan tidak jajan kecuali di kantin milik anggota kita, untuk apa? Para anggota kita misalnya nih dilarang langsung memakai jasa loundry kecuali kepada usaha Loundry anggota kita, untuk apa?

Para anggota kita misalnya dilarang pesan baju dan kaos di luar usaha orang kita tapi harus kepada perusahaan konveksi anggota kita, untuk apa? Padahal di luar mungkin belanjanya lebih murah, lebih lengkap, makannya mungkin lebih enak, tapi kenapa semuanya harus serba di sesama anggota kita?

Ada satu hal yang sangat perlu kita ingat, untuk membangun ekonomi umat secara singkat, maka diperlukan pasar yang sudah jadi yang siap kita gerakkan. 

Bahwa kalau kita terjun langsung kepada ekonomi umat, akan langsung digerus oleh perusahaan-perusahaan raksasa dengan modal ratusan trilliun untuk kemudian membuatnya jadi serpihan kecil yang hanya bisa menjadi konsumen dan tanpa pernah menjad produsen.

PIB tahu itu, maka itulah PIB menggagas apa yang kita sebut saja Ekonomi Protektif seperti yang saya ilustrasikan di atas. Bisa jadi barang sesama anggota PIB kalah murah, bisa jadi produk makanan olahan dari orang² PIB kalah lezat, bisa jadi baju buatan member PIB kurang rapi, tapi karena konsumennya jelas dan pasti, maka otomatis akan selalu ada perbaikan menjadi lebih baik lagi ke depannya nanti.

Yang paling penting dari gerakan Ekonomi Proteksi ini adalah, semua keuntungan digunakan untuk memberikan kesejateraan kepada para pelaku usaha itu sendiri, bahkan juga untuk memberi subsidi kepada sesama mereka, PIB tidak pernah meminta balasan apapun jua.

Ibarat sebuah rumah, PIB yg diinisiasi mulai 2016 silam ingin mulai giat menggerakkan publik untuk selalu hadir dalam The PIB Talkshow dan berikhtiar mengatur, mana yang bisa dikonsumsi keluarganya, dan mana yang tidak boleh, karena dengan terus bertambahnya penghuni di seluruh Nusa Tenggara, maka potensi "tidur" itu harus selalu dibangunkan oleh para pecinta PIB.

Gagasan dan Terapan

Bagaimana lebih gamblangnya soal formulasi Ekonomi Protektif ini? Dengan ini PIB mengungang publik untuk hadir dan mengikuti dengan bahagia bersama seluruh keluarga dan koleganya masing² pada: 

SABTU, 03 AGUSTUS 2019
Di HARAMAIN MART Narmada
utara Pasar depan kantor Camat
LOMBOK BARAT

EKONOMI PROTEKSI: Konsep & Aplikasi
Sebuah Dialog Interaktif bersama
H. DAHLAN, Direktur Haramain Mart
SUNARTO, Pengusaha Bakery

BAZAAR buka mulai pukul 15:00
The Talkshow pukul 20:00-22:00
(Malam minggu malam panjang)

Acara keren dari PIB terbuka untuk semua orang yang masih hidup dan sehat dan selalu gratis! Maka dihimbau untuk hadir dan menyebarkan informasi acara ini kepada publik melalui semua sarana komunikasi seluas²nya karena perubahan hanya dimungkinkan oleh keterlibatan masyarakat luas dan terus bertumbuh bertambah tiada henti prosesnya.

Konfirmasi & Registrasi:
ke chat wa.me/6281999397588
tulis PIB03/08#Nama#Alamat

Entrepreneurship Talkshow
PANGGUNG INSPIRASI BISNIS
Ciptakan Momentum Hidupmu

_____
fb.com/groups/bibforum
t.me/channelpib

0 Comments

© Copyright 2023 - Suara Konsumen Indonesia