Breaking News

TP PKK NTB Komitmen Tingkatkan Kapasitas Guru PAUD di Tengah Pandemi*


Mataram -  Pendidikan anak, khususnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) harus mendapatkan perhatian serius di tengah pandemi covid-19. Guru PAUD mau tidak mau harus meningkatkan kualitas diri dalam menemukan metode mengajar yang lebih tepat dan kreatif untuk digunakan. 


Oleh karena itu, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Nusa Tenggara Barat berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas guru PAUD. Sehingga, pelatihan secara daring digelar kepada 50 guru PAUD di 50 desa prioritas penanggulangan kemiskinan NTB, Rabu (19/8).


Webinar bertajuk Pembinaan PAUD Holistik Integratif Berkuakitas di NTB "Menjadi Guru PAUD Hebat di Masa Pandemi Covid-19" ini digelar menggunakan "Smeeton", aplikasi konferensi daring besutan Diskominfotik Provinsi NTB. 


“Anak usia dini harus  tetap diawasi dan dipantau dalam mendapatkan pendidikan yang baik terlebih di masa pandemi ini,” jelas Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah selaku ketua TP PKK NTB saat membuka acara yang juga diikuti lebih dari 172 peserta umum se-NTB.


Hj. Niken yang mendapat gelar kehormatan sebagai Bunda PAUD Nasional tersebut menjelaskan, pembinaan guru PAUD di 50 Desa Prioritas tersebut merupakan prioritas TP PKK NTB. Program pembinaan ini sendiri telah dilakukan bahkan sebelum masa pandemi. Dan pandemi sendiri tidak menghentikan komitmen TP PKK untuk terus meningkatkan kapasitas Guru PAUD NTB, jelasnya. 


Lebih jauh, isteri orang nomor satu NTB tersebut memaparkan, guru-guru di masa pandemi ini tetap harus ditantang bagaimana agar pembelajaran PAUD tidak terhenti. Meski berbagai kendala muncul, seperti berada di daerah terpencil, kesulitas mengakses internet dan lain sebagainya. Namun TP PKK berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan kendala tersebut, agar pelatihan-pelatihan peningkatan kapasitas guru PAUD bisa terus dilakukan secara berkesinambungan.


“Saat ini kendala seperti lokasi terpencil membuat tidak semua guru PAUD bisa mengakses internet, tapi kita siasati dengan memberikan fasilitas kuota internet. Ini langkah awal dengan mendidik para guru bagaimana menjadi guru PAUD di tengah pandemic dan mengajarkan kiat-kiat menjadi guru kreatif dan tetap menstimulus perkembangan anak di tengah pandemic,” jelasnya.


Kepala BP PAUD dan Dikmas NTB Drs. Suka M.Pd. sebagai salah satu narasumber dalam pelatihan tersebut menjelaskan. Tahun ajaran baru bagi PAUD di NTB tetap akan berjalan sebagaimana mestinya pada Oktober mendatang. Namun, masih dengan menggukan system Belajar dari Rumah atau BdR dan tetap harus mengikuti protokol kesehatan yang ketat. Sistem ini tidak menutup kemungkinan akan berubah jika ada metode terbaru belajar di era tatanan baru melalui kementria.


Membawakan materi bertajuk, Mewujudkan pendidikan anak usia dini yang berkualitas, holistic, dan terintegarasi, Dr. Suka menjelaskan terobosan dalam metode belajar di tengah pandemic terus diupayakan. Agar anak-anak bisa tetap mendapatkan haknya untuk belajar bagaimanapun caranya, baik secara daring, luring, maupun BdR.


“Kita tahu Usia PAUD 0 sampai 6 tahun adalah usia emas yang perlu kita bina dengan maksimal bahkan di tengah pandemi,” ujarnya.


Selain diisi oleh Kepala BP PAUD dan Dikmas NTB , Webinar tersebut juga menghadirkan Ketua Program Study PG PAUD Universitas Terbuka Dr. Mukti Amini , M.Pd sebagai Narasumber. Dalam kesempatan tersebut, Dr. Mukti Amini, menjelaskan tentang bagaimana kiat menjadi guru PAUD hebat di Masa Pandemi covid-19 sesuai tema webinar  tersebut. 

0 Comments

© Copyright 2023 - Suara Konsumen Indonesia